Hampir setiap hari terjadi baku tembak di perbatasan Israel-Lebanon sejak 7 Oktober

Konflik Terbaru Antar Israel dan Hizbullah Meningkat, Ancaman "Tamparan Nyata" Terucap

Konflik antara Israel dan kelompok militan Hizbullah Lebanon, yang didukung oleh Iran, semakin memanas. Pejabat tinggi Hizbullah, Naim Qassem, pada Jumat memberikan peringatan keras kepada Israel, menyatakan bahwa jika Israel memperluas agresinya di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, mereka akan "menerima tamparan nyata" sebagai balasannya.

Konflik ini telah mencapai titik eskalasi sejak serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Hampir setiap hari terjadi baku tembak lintas perbatasan antara tentara Israel dan Hizbullah, serta sekutu militan Palestina. Israel telah melakukan serangan udara secara berkala terhadap desa-desa perbatasan, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang signifikan.

Menurut laporan AFP, lebih dari 195 orang tewas di Lebanon akibat kekerasan ini, termasuk sedikitnya 142 pejuang Hizbullah. Di pihak Israel, 15 orang tewas, sembilan di antaranya adalah tentara dan enam warga sipil.

Pernyataan Naim Qassem menekankan bahwa pemulihan stabilitas di perbatasan bergantung pada berakhirnya agresi di Gaza. Dia juga menyampaikan kesiapan Hizbullah untuk menghadapi agresi apa pun, mengingat prinsip bahwa mereka siap untuk melawan agresi yang tidak terbatas.

Serangan Udara Terbaru dan Ancaman Perang Total

Pernyataan Qassem muncul setelah serangan udara Israel yang dilaporkan "menghancurkan total" setidaknya tiga rumah di Lebanon selatan pada hari Jumat. Serangan ini menambah ketegangan yang sudah tinggi antara kedua pihak.

Tentara Israel mengklaim bahwa mereka melancarkan serangan udara dan tembakan artileri terhadap pos pengamatan Hizbullah dan infrastruktur teroris di sektor Kfar Kila. Pada saat yang sama, Hizbullah mengklaim bertanggung jawab atas tiga serangan, termasuk dua serangan terhadap penempatan tentara Israel di perbatasan.

Pihak Israel menyatakan kesiapannya untuk menggunakan kekerasan guna mencapai keamanan di perbatasan utaranya dengan Lebanon. Sementara itu, pejabat Hizbullah menegaskan bahwa Israel tidak siap untuk berperang melawan apa yang dipersiapkan oleh perlawanan Islam di Lebanon.

Ancaman Konfrontasi Total dan Ketegangan Internasional

Pada hari Rabu, panglima militer Israel Herzi Halevi mengatakan bahwa kemungkinan perang antara Israel dan Hizbullah "dalam beberapa bulan mendatang jauh lebih tinggi dibandingkan di masa lalu". Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa "konfrontasi total" antara keduanya akan menjadi "bencana total".

Ketegangan ini menciptakan keprihatinan di tingkat internasional, dengan sejumlah negara dan organisasi yang bersikap tegas terhadap kelanjutan konflik ini. Peran mediator dan upaya diplomatik mungkin menjadi kunci untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mencari solusi damai dalam mengatasi ketegangan di kawasan tersebut. 

Tensi konflik antara Israel dan kelompok militan Hizbullah di Lebanon semakin meningkat. Peringatan keras datang dari pejabat Hizbullah, Naim Qassem, yang menyatakan bahwa Israel akan "menerima tamparan nyata" jika memperluas agresinya di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel[1]. Konflik ini mencapai eskalasi setelah serangan mendadak oleh Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober. Serangkaian serangan dan baku tembak terjadi hampir setiap hari, menyebabkan korban jiwa di kedua pihak[1]. Pada Jumat, serangan udara Israel dilaporkan menghancurkan rumah-rumah di Lebanon selatan, menambah ketegangan di kawasan tersebut[1].

Israel dan Hizbullah terlibat dalam serangkaian serangan dan tanggapan, dengan Israel yang hampir meluncurkan serangan pre-emptive terhadap Hizbullah[ 2 ]. Ketegangan ini menciptakan keprihatinan internasional, dan terdapat upaya diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut[3]. Ancaman konfrontasi total antara Israel dan Hizbullah menjadi perhatian utama, dan pemain internasional berupaya menghindari bencana tersebut[3].

๐ŸŒ Sumber

  1. Al Jazeera - Hezbollah | Today's latest from Al Jazeera
  2. Berita VOA - Israel Menghentikan Serangan Pencegahan terhadap Hizbullah di Awal Perang
  3. Washington Post - Perjuangan diplomatik tingkat tinggi untuk mencegah Israel ...

 


0 komentar:

Post a Comment

Tulis komentar anda disini...

 
Top