RealitaOnLine

sow

<div style="width:420px;padding:0;margin:0;border:none;background:#000 url(http://tripwow.tripadvisor.com/tripwow/ta-07da-3c5e-fe41/e/0523f968df/bg)0 0 no-repeat"><embed width="420" height="272" src="http://images.travelpod.com/bin/tripwow/flash/tripwow.swf" flashvars="xmlPath=http%3A%2F%2Ftripwow.tripadvisor.com%2Ftripwow%2Fta-07da-3c5e-fe41%2Fapxml%3Fed%3D0523f968df%26ref%3D" base="http://images.travelpod.com/bin/tripwow/flash/" type="application/x-shockwave-flash" quality="high" bgcolor="#000000" name="TripWow" wmode="opaque" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true"></embed><div style="width:420px;padding:0;margin:0;border:none;background:#fff;font-family:verdana,sans-serif;text-align:justify;font-size:12px">Powered by <a href="http://www.tripadvisor.co.id" rel="nofollow" style="color:#c60">TripAdvisor</a></div></div>

sow

Baca selengkapnya »

periode perang kemerdekaan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Periode Perang Kemerdekaan<br />

Hotel Orange/Hotel Mojopahit<br />

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://ekasulistiani.files.wordpress.com/2008/03/masjidkemayoran1949.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="masjidkemayoran1949.jpg"><img alt="masjidkemayoran1949.jpg" src="http://ekasulistiani.files.wordpress.com/2008/03/masjidkemayoran1949.thumbnail.jpg?w=340" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masjid Kemayoran</td></tr>
</tbody></table>
<br />

Proklamasi 17 Agustus 1945 membakar semangat arek-arek Surabaya untuk
 melawan penjajah, hingga terjadilah Surabaya Inferno yang mengguggah 
bangsa tertindas bangkit melawan penjajah.<br />

Pada hari Senin, 3 September 1945 Residen Soedirman memproklamasikan 
Pemerintahan RI di Jawa Timur dan di sambut aksi pengibaran bendera di 
seluruh pelosok Surabaya. Pesawat terbang Belanda menyebarkan pamflet 
pengumuman bahwa Sekutu/Belanda akan mendarat di Surabaya yang 
menyebabkan orang Belanda dengan sombong mengirbakan bendera Belanda di 
Orange Hotel pada tanggal 19 September 1945, hal ini menimbulkan 
kemarahan arek-arek Suroboyo sehingga terjadilah insiden berdarah dengan
 terbuhuhnya Mr. Ploegman. Merah putih biru dirobek birunya dan 
berkibarlah Sang Merah Putih dengan megahnya di angkasa.<br />

Tanggal 25 Oktober 1945 tentara Inggris mendarat di Surabaya, brigade
 ke-49 dengan kekuatan 6.000 serdadu dipimpin Brig. Jend. A.W.S. 
Mallaby, pasukan berpengalaman dari kancah perang dunia yang terdiri 
dari pasukan Gurkha dan Nepal dari India Utara. Esok harinya tanggal 
26-27 Oktober 1945 beberapa pesawat Inggris menjatuhkan selebaran yang 
memerintahkan agar penduduk Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan senjata.
 Tanggal 28 Oktober 1945 terjadilah insiden di seluruh pelosok kota.<br />

Puncaknya tanggal 30-31 Oktober 1945 tentara Inggris meninggalkan 
Gedung Internatio Brig. Mallaby meninggal, mobilnya meledak terbakar. 
Tanggal 9 Nopember 1945 ultimatum yang ditandatangani oleh May. Jend. 
E.S. Masergh Panglima Divisi Tentara Sekutu di Jawa Timur, minta rakyat 
menyerahkan senjata tanpa syarat sebelum jam 18.00 dan apabila tidak 
melaksanakan sampai jam 06.00 tanggal 10 Nopember 1945 pagi akan 
ditindak dengan kekuatan militer Angkatan darat, Laut dan Udara.<br />

Berturut-turut pada jam 21.00 & 23.00 setelah lewat Pemerintah 
Pusat di Jakarta tidak berhasil merubah pendirian Pimpinan Tentara 
Inggris untuk mencabut ultimatumnya. Gubernur Soerjo berpidato yang 
merupakan penegasan, “Lebih baik hancur daripada dijajah kembali” . 
Tanggal 10 Nopember 1945, terjadi pertempuran dahsyat di pelosok kota, 
perlawanan massal rakyat Surabaya melawan tentara Sekutu, sehingga 
korban berjatuhan di mana-mana, selama 18 hari Surabaya bagaikan neraka.
 Dengan hancurnya kubu laskar rakyat di Gunungsari pada tanggal 28 
Nopember 1945 menyebabkan sementara seluruh Kota Surabaya jatuh ke 
tangan Sekutu.<br />

Mengenang kepahlawanan arek-arek Surabaya yang berjuang dengan gagah 
berani sampai titik darah penghabisan, demi kedaulatan dan tegaknya 
cita-cita bangsa Indonesia maka dibangun Monumen Tugu Pahlawan yang 
diresmikan tanggal 10 Nopember 1962 oleh Presiden RI.<br />

Selain itu juga dibangun Monumen Bambu Runcing untuk mengenang 
semangat arek-arek Suroboyo yang dengan gagah berani melawan penjajah 
dengan senjata seadanya walaupun hanya dengan sebilah bambu yang 
ujungnya diruncingkan...</div>

periode perang kemerdekaan

Periode Perang Kemerdekaan Hotel Orange/Hotel Mojopahit Masjid Kemayoran Proklamasi 17 Agustus 1945 membakar semangat arek-arek S...

Baca selengkapnya »

SEJARAH INDONESIA MELAWAN PENJAJAH JEPANG

<b>TIGA SETENGAH TAHUN INDONESIA DI JAJAH JEPANG</b> <br />
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimRht_veYt2E5IC7XZ9QuDh5FI0hC-rLsSqlBV0GuiZ1eLjE_gO-hxiEfZUlQzLHJANKYIQ_IUiYWhEW3xZrw04AFupUYKKToa14Vyy1TFAj9wiuAzeQ_XCC_zF7_6soj21eNin0FxDYFx/s1600/35-th-ke-21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimRht_veYt2E5IC7XZ9QuDh5FI0hC-rLsSqlBV0GuiZ1eLjE_gO-hxiEfZUlQzLHJANKYIQ_IUiYWhEW3xZrw04AFupUYKKToa14Vyy1TFAj9wiuAzeQ_XCC_zF7_6soj21eNin0FxDYFx/s1600/35-th-ke-21.jpg" /></a></div>
<div id="attachment_337">
</div>
<div id="attachment_337">
HINDIA  BELANDA – Ribuan prajurit Jepang melompat dari kapal-kapal pendarat dan  kemudian bergerak maju untuk menguasai ladang minyak di Balikpapan.  Sementara itu setelah menguasai Hindia Belanda, seperti Pulau Jawa yang  subur </div>
Pertaroengan diteloek Banten Menandoeng Sedjarah. Jedjadian ini tidak  diloepakan oenteok selam-lamanja. Saat itoelah pada tg. 1 Maret 2602  Balatentara Dai Nippon mendarat dan menamatkan riwajat penindasan  Belanda, Jang dimoelai oleh C.v Houtman pada tiga abad jang laloe.  Rakjat menjamboet kedatangan Balatentara Nippon dengan gembira. Ternjata  pendaratan hingga sekarang pendoedoek Banten-Sju bekerja giat bersama  Balatentara.
Kutipan tersebut diambil dari majalah bergambar dua mingguan Djawa  Baroe terbitan 1 Maret 2604 Showa atau 1944 Masehi, sebagai awal tulisan  berjudul Kissah Pendaratan Balatentara Nippon Ditanah Djawa – Riwajat  Belanda moelai dan tammat di Banten. Dalam tulisan ini, dikisahkan  tentang daratan pasukan Jepang lainnya di Cretan dan Jawa Timur, hingga  .ienyerahnya tentara Belanda. “…Dengan Tergesa-gesa Tjarda dan Ter  Poorten lari e Kalidjati, hendak menemoei Panglima Balatentara Nippon.  Maksoednja Menjatakan tidak tahan lagi berperang melawan Balatentara  Nippon jang gagah berani itoe. Mereka hendak menjerah tidak memakai  perdjandjian apa-apa. Balatentara Nippon melihat kedoea pahlawan Belanda  ini merasa sangat kasihan dan menerima penjerahan nereka. Dengan  perasaan sedih dan menjesal akan kekeliroean sendiri, maka Tjarda dan  Ter Poorten keloear dari ,goeboek ketjil—tempat permoesiawaratan di  Kalidjati dengan keinsafan, bahwa mereka terdieroemoes oleh Sekoetoenia,  Inggeris-Amerika, jaitoe : “Memakloemkan perang pada Dai Nippon dengan  tidak tahoe apa maksoednja !”
Sejak itulah Jepang berkuasa di Indonesia, salah satu negeri di  Selatan atau Nanyo yang sudah lama diincarnya, baik karena kekayaan  cumber alamnya maupun letaknya yang strategic dan menentukan untuk urat  nadi perniagaan internasionalnya. Mengingat invasi Jepang terhadap  Hindia Belanda dilakukan oleh kekuatan gabungan AL dan AD (Tentara  ke-16) yang dipimpin Letjen Hitoshi Imamura, maka begitu seluruh wilayah  ini berhasil didudukinya, langsung dibagi dalam dua kekuasaan. AL atau  Kaigun menguasai Kalimantan dan semua wilayah Indonesia bagian timur,  sementara Jawa Madura Berta Sumatra diserahkan kepada Rikugun atau AD.
Wilayah Indonesia sendiri seluruhnya berada di bawah Komando Selatan  yang berpusat di Saigon, Vietnam. Pimpinannya adalah Marsekal (Darat)  Hisaichi Terauchi, yang tugasnya mengawasi operasi militer Jepang di  seluruh wilayah pendudukannya di Asia Tenggara. Dengan kekuasaan nyata  di tangan militer, baik AD maupun AL, maka sistem pemerintahan  pendudukan Jepang baik di Indonesia maupun wilayah lain di Asia  Tenggara, semuanya bersifat militeristis.
<b>Akhir bulan madu</b>
Karena itu tidak heran apabila dalam waktu singkat “bulan madu”  antara balatentara Dai Nippon dengan rakyat Indonesia meredup, lalu  berakhir. Selanjutnya yang terjadi adalah bentuk penjajahan barn oleh  sesama bangsa Asia. Aspirasi nasionalisme bangsa Indonesia untuk meraih  kemerdekaan yang telah dirintis sejak mass penjajahan Belanda, tidak  lagi memperoleh tempat. Padahal sewaktu Jepang memasuki Indonesia,  rakyat pada umumnya menyambut gembira, mengelu-elukan apa yang mereka  kira akan menjadi “pembebas”.
Jepang pun pada awalnya dalam usaha memperoleh dukungan rakyat  negeri-negeri, Asia Tenggara yang mereka serbu, selalu mengetengahkan  slogan “Asia untuk bangsa Asia sendiri”, yang artinya bangsa Barat  sebagai penjajah harus enyah dari Asia. Untuk itu jepanglah yang  mempelopori pengusiran penjajah Barat dengan meletupkan perang Asia  Timur Raya. Namun slogan itu pun dapat diartikan bahwa penjajahan  terhadap bangsa Asia sebaiknya dilakukan oleh sesama bangsa Asia.  Penjajah itu adalah Jepang sebagai bangsa Asia termaju yang memiliki  aspirasi untuk berekspansi.
<br />
<div id="attachment_340">
</div>
<div id="attachment_340">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhydbFgFZ1PwVirsXKpM2TIx2ggMv9iXdXDO67L9q3leluHLJSfVuY5yKt5geJYQY-uXbsO6TPKNLWUbBxTm6P5S5MFVkpa9DaeDJ6LpdC26bMOvffi_-wJBxB2tXRzDBvGxLFhXP6iw49j/s1600/35-th-dlm-penjajahan-jepang3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhydbFgFZ1PwVirsXKpM2TIx2ggMv9iXdXDO67L9q3leluHLJSfVuY5yKt5geJYQY-uXbsO6TPKNLWUbBxTm6P5S5MFVkpa9DaeDJ6LpdC26bMOvffi_-wJBxB2tXRzDBvGxLFhXP6iw49j/s1600/35-th-dlm-penjajahan-jepang3.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pasukan Jepang tetap latihan rutin tempur dengan menggunakan senjata samurai </td></tr>
</tbody></table>
<div id="attachment_340">
</div>
Cara menjajah yang keras bahkan kejam dalam sistem pemerintahan  militer, segera dirasakan oleh rakyat Indonesia, terutama mereka yang di  luar Jawa. AL Jepang atau Kaigun yang tidak punya “pengetahuan dan  pengalaman teritorial” seperti AD (yang pernah berkuasa atau memerintah  di Formosa dan Manchuria), sikapnya lebih keras dalam menguasai rakyat.  Karena itu tak mengherankan bila acap terjadi kekejaman dan pembunuhan  massal yang dilakukan oleh Kaigun, seperti yang terjadi di Kalimantan  dan wilayah lain di Indone¬sia Timur. Siapa pun baik perorangan maupun  kelompok yang dicurigai bersikap anti-Jepang, langsung ditangkap oleh  polisi militer AL yang disebut Tokkeitai. Dalam coal kekejaman, mereka  ini Bering dianggap lebih brutal daripada Kempeitai, polisi militer AD  yang amat ditakuti orang. Ketahuan menyembunyikan pesawat radio  misalnya, berarti hukuman berat termasuk mati.
<br />
<div id="attachment_344">
</div>
<div id="attachment_344">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhURqOELlqBD44nBzi2Cj2eO90iDbkxcnEJ3DKaI0hGfyJf2S3AcPNdB83FsmhZ-4jnbTB4ZHY1UxJTwIGuNaubdyqqH3G28hf2NYjWJRiTG6yUHYeYjbitf9mth5AqfBCqgPhdlhRjztbM/s1600/jepang3a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhURqOELlqBD44nBzi2Cj2eO90iDbkxcnEJ3DKaI0hGfyJf2S3AcPNdB83FsmhZ-4jnbTB4ZHY1UxJTwIGuNaubdyqqH3G28hf2NYjWJRiTG6yUHYeYjbitf9mth5AqfBCqgPhdlhRjztbM/s1600/jepang3a.jpg" /></a></div>
<div id="attachment_344">
KEBAIKAN  JEPANG-Selain dikenal sebagai tentara yang brutal dan ganas, tentara  Jepang banyak yang bersikap baik. Salah satu kebaikan itu adalah  membentuk satuan tentara ayng anggotanya dari pemuda lokal, Heiho,  sehingga mereka mampu memiliki kemahiran bertempur </div>
<b>Rakyat kelaparan</b>
Karena Jawa dianggap lebih maju dan potensial daripada daerah-daerah  lain ketika itu, maka sikap Jepang di Jawa “lebih modest” sekalipun  tetap saja menerapkan kekuasaannya dengan keras. Bangunan ekonomi dan  perdagangan tinggalan masa Belanda hancur, balk perkebunan, industri,  maupun niaga. Kekurangan sandang dan pangan mewarnai kehidupan  sehari-hari rakyat, sehingga tak jarang berbagai jenis tumbuhan atau  hewan yang tidak lazim untuk dikonsumsi terpaksa dimakan, seperti  bekicot dan daun-daunan. Pemerintah pendudukan Jepang selalu mendorong  dan memaksakan peningkatan hasil pertanian makanan di Jawa, karena  hasilnya sebagian besar harus disetorkan untuk mendukung upaya  perangnya. Tak heran penduduk Jawa yang ketika itu sekitar 50 juta jiwa,  banyak yang kelaparan. Tubuh orang-orang yang mati kelaparan, acap  ditemukan tergeletak di pinggir jalan.
<br />
<div id="attachment_346">
</div>
<div id="attachment_346">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgytIjq8CQ4X3WVo4Kig2dlItftSsgSyqPSlDHxbaYXsMfttZ9k7DHjS12F1xCbuzTVxIaV-hOfSQ9Uga5C-kInPqTWy_0m5_i-FZkm7p-Xm5KeJU4vOxERQ1mfbF2N9Lye8_DyW9a5I7Vx/s1600/jepang31.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgytIjq8CQ4X3WVo4Kig2dlItftSsgSyqPSlDHxbaYXsMfttZ9k7DHjS12F1xCbuzTVxIaV-hOfSQ9Uga5C-kInPqTWy_0m5_i-FZkm7p-Xm5KeJU4vOxERQ1mfbF2N9Lye8_DyW9a5I7Vx/s1600/jepang31.jpg" /></a></div>
<div id="attachment_346">
Dalam  waktu senggangnya tentara Jepang juga menunjukan sifat manusiawinya  seperti mengunjungi kebun binatang, Raden Saleh, Cikini, Jakarta </div>
Sebuah tulisan di Djawa Baroe pads 15 Maret 1944 menyebutkan days  upaya untuk melipat gandakan hasil pangan di Jawa yang hasilnya wajib  diserahkan kepada Jepang. “….berarti segala ichtiar dan tindakan jang  sampai hari ini diambil oleh Goenseikanboe diperkokoh dan diperloeas.  faitoe, misalnya tentang pengoempoelanpadi, atas kekoeasaan dan  pertanggoengan djawab Sjoetjokan mengandjoerkan setjara koeat serta  menggiatkan penjerahan padi. Dengan demikian diatoer perimbangan  diantara keboetoehan Balatentara dengan keboetoehan dalam negeri. ”  Pengumpulan padi atau bahan pangan ini diawasi dan dilakukan oleh  organisasi yang dibentuk di setiap pelosok daerah yang dinamakan  “Syokuryo Hanso Tai Shin Tai” atau barisan pelopor untuk pengangkutan  bahan pangan. Tentu saja pengangkutan ini mengarah ke gudang pangan  Balatentara Nippon.
Penderitaan akibat kurangnya bahan pangan ini tentu berdampak  terhadap kondisi kesehatan, sehingga penyakit seperti busung lapar,  beri-beri, dan berbagai penyakit lainnya akibat kurang gizi berkembang  di tengah rakyat. Angka kematian pun meningkat. Rakyat mulai membenci  Jepang karena penderitaan ini, tetapi mereka tidak mampu berbuat apa pun  karena ketat dan kerasnya pengawasan serta tindakan dart Jepang dengan  Kempeitai-nya. Sekalipun demikian pernah terjadi beberapa protes dan  pemberontakan lokal akibat kewajiban menyerahkan hasil panenan kepada  penguasa pendudukan Jepang. Misalnya yang terjadi di daerah Pekalongan  dan Singaparna, yang lalu dipadamkan oleh tentara Jepang dengan kejam  sehingga banyak petani terbunuh.
Banyak hal lain dilakukan pemerintah pendudukan Jepang, namun semua  akhirnya tertuju demi kepentingan perangnya sendiri. Mulai dart  pembentukan Tonari-gumi atau Rukun Tetangga, usaha meningkatkan produksi  pangan, obat¬obatan, ban kendaraan, pengumpulan buah jarak, sekolah  pelayaran, sekolah pertukangan, latihan kemiliteran untuk pemuda,  pembentukan Heiho, dan tentara Pembela Tanah Air (PETA), hingga  pembentukan Djawa Hookoo Kai atau Himpunan Kebaktian Rakyat (Jawa).  Himpunan ini tujuannya adalah memobilisasi potensi segala lapisan dan  golongan rakyat guna mendukung tercapainya “kemenangan akhir”
</div>

SEJARAH INDONESIA MELAWAN PENJAJAH JEPANG

TIGA SETENGAH TAHUN INDONESIA DI JAJAH JEPANG HINDIA BELANDA – Ribuan prajurit Jepang melompat dari kapal-kapal pendarat dan kemud...

Baca selengkapnya »

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993

<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id">
<span dir="auto">Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993</span></h1>
<div id="bodyContent">
        <div id="siteSub">
Dari Wikisource bahasa Indonesia, perpustakaan bebas</div>
<div class="mw-jump" id="jump-to-nav">
     <a href="http://id.wikisource.org/wiki/Keputusan_Menteri_Pendidikan_dan_Kebudayaan_Republik_Indonesia_Nomor_036/U/1993#p-search"></a>
    </div>
<div class="mw-content-ltr" dir="ltr" id="mw-content-text" lang="id">
<div id="headertemplate">
<table class="headertemplate">
<tbody>
<tr>
<td class="gen_header_backlink"><br /></td>
<td class="gen_header_title"><b><span id="header_title_text">Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 036/U</span></b>  (1993) </td>
<td class="gen_header_forelink"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="header_notes">
<tbody>
<tr>
<td><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="background-color: #f7f8ff; border-collapse: collapsed; border: 2px solid #88A; clear: both; margin: 0.50em auto; width: 100%;">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: 0.5em; width: 48px;"><a class="image" href="http://id.wikisource.org/wiki/Berkas:PD-icon.svg"><img alt="PD-icon.svg" height="48" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/62/PD-icon.svg/48px-PD-icon.svg.png" width="48" /></a></td>
<td style="padding: 0.5em; width: 100%;">Karya ini berada pada <b><a class="extiw" href="http://id.wikipedia.org/wiki/domain_publik" title="w:domain publik">domain publik</a></b> di <b>Indonesia</b>
 karena merupakan hasil rapat terbuka lembaga negara, peraturan 
perundang-undangan, pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah, 
putusan pengadilan atau penetapan hakim, atau keputusan badan arbitrase 
atau keputusan badan sejenis lainnya. Karya ini <b>tidak memiliki hak cipta</b>. (<a href="http://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_19_Tahun_2002#Pasal_13" title="Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002">Pasal 13 UU No. 19 Tahun 2002</a>)
<hr />
Karena merupakan <a href="http://id.wikisource.org/wiki/Templat:DP-DokumenPemerintahan" title="Templat:DP-DokumenPemerintahan">dokumen resmi pemerintahan</a>, karya ini juga berada pada domain publik di Amerika Serikat.<br />

</td>
<td style="padding: 0.5em;"><a class="image" href="http://id.wikisource.org/wiki/Berkas:National_emblem_of_Indonesia_Garuda_Pancasila.svg"><img alt="National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg" height="97" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/90/National_emblem_of_Indonesia_Garuda_Pancasila.svg/90px-National_emblem_of_Indonesia_Garuda_Pancasila.svg.png" width="90" /></a></td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />

<div style="font-family: Georgia, serif;">
<center>
KEPUTUSAN<br />
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA<br />
NOMOR 036/U/1993<br />
<br />
TENTANG<br />
<br />
GELAR DAN SEBUTAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI<br />
<br />

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN</center>
<br />

<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%">Menimbang:</td>
<td>bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Bab VII Peraturan Pemerintah 
Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi dipandang perlu menetapkan
 gelar dan sebutan lulusan</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%">Mengingat:</td>
<td>
<ol type="1">
<li>Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989;</li>
<li>Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990;</li>
<li>Keputusan Presiden Republik Indonesia :
<ol type="a">
<li>Nomor 44 Tahun 1974;</li>
<li>Nomor 15 Tahun 1984, yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 1992;</li>
<li>Nomor 64/M Tahun 1988;</li>
</ol>
</li>
<li>Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan</li>
</ol>
<ol type="a">
<li>Nomor 0222c/0/1980 tanggal 11 September 1980;</li>
<li>Nomor 0686/U/1991 tanggal 20 Desember 1991;</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%">Memperhatikan :</td>
<td>
<ol type="1">
<li>Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 113 /D/T/1993 tanggal 25 Januari 1993;</li>
<li>Hasil Rapat Kerja Nasional Rektor /Ketua/Direktur Perguruan Tinggi 
Negeri dan Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan 
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan se Indonesia tanggal 18 sampai 
dengan tanggal 20 November 1992 di Jakarta.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<br />

<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%">Menetapkan :</td>
<td>KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG GELAR DAN SEBUTAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<span id="BAB_I"></span><b>BAB I<br />
KETENTUAN UMUM</b></center>
<center>
<br />
Pasal 1</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
<ol type="1">
<li>Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik.</li>
<li>Sebutan profesional adalah sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional.</li>
<li>Sebutan profesi adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang yang 
memiliki gelar akademik yang telah menyelesaikan program keahlian atau 
profesi bidang tertentu.</li>
<li>Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan.</li>
<li>Pendidikan profesional adalah pendidikan yang diarahkan pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.</li>
<li>Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman Penye -
 lenggaraan pendidikan akademik dan/ atau profesional yang diselengga- 
rakan atas dasar suatu kurikulum yang ditujukan agar mahasiswa dapat 
menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan 
sasaran kurikulum.</li>
<li>Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.</li>
<li>Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 2</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Penetapan jenis gelar akademik, sebutan profesional dan sebutan profesi didasarkan atas bidang keahlian.</li>
<li>Bidang keahlian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untuk gelar 
akademik merupakan program studi dan/atau pengelompokan program studi.</li>
<li>Bidang keahlian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untuk sebutan profesional merupakan program studi</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 3</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Gelar akademik, sebutan profesional dan sebutan profesi yang diberi-
 kan kepada lulusan perguruan tinggi dicantumkan dalam ijazah.</li>
<li>Dalam ijazah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dicantumkan pula 
nama bidang keahlian dan program studi yang bersangkutan secara lengkap.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<span id="II"></span><b><br />
BAB II<br />
GELAR AKADEMIK, SEBUTAN PROFESIONAL DAN SEBUTAN PROFESI</b></center>
<center>
<br />
Pasal 4</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Yang berhak menggunakan gelar akademik adalah lulusan pendidikan akademik dari Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas.</li>
<li>Yang berhak menggunakan sebutan profesional adalah lulusan Pendidi- 
kan profesional dari Akademi,Politeknik,Sekolah Tinggi, Institut atau 
Universitas.</li>
<li>Yang berhak memberikan sebutan profesi adalah seseorang yang 
memiliki gelar akademik dan telah menyelesaikan program keahlian atau 
profesi dalam bidang tertentu.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 5</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Yang berhak memberikan gelar akademik adalah Sekolah Tinggi,Institut
 atau Universitas yang memenuhi persyaratan, sesuai dengan ketentuan 
perundang-undangan yang berlaku.</li>
<li>Yang berhak memberikan sebutan profesional adalah Akademi, 
Politeknik,Sekolah Tinggi,Institut dan Universitas yang memenuhi 
persyaratan,sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<span id="III"></span><b><br />
BAB III<br />
JENIS GELAR AKADEMIK</b></center>
<center>
<br />
Pasal 6</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Gelar akademik terdiri atas Sarjana,Magister dan Doktor.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 7</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Jenis gelar akademik Sarjana dan bidang keahlian serta singkatannya adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.</li>
<li>Jenis gelar akademik Magister dan bidang keahlian serta singkatannya
 adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini.</li>
<li>Jenis gelar akademik dan bidang keahlian serta singkatannya yang 
belum tercantum dalam Lampiran I dan II, akan ditetapkan oleh Direktur 
Jenderal.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 8</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Penggunaan gelar akademik dan bidang keahlian untuk Sarjana dan 
Magister dalam bentuk singkatan ditempatkan di belakang nama yang berhak
 atas gelar yang bersangkutan.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 9</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Gelar akademik Doktor disingkat Dr. ditempatkan di depan nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<span id="IV"></span><b><br />
BAB IV<br />
JENIS SEBUTAN PROFESIONAL</b></center>
<center>
<br />
Pasal 10</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Sebutan profesional terdiri atas sebutan profesional untuk lulusan 
Program Diploma dan sebutan profesional untuk lulusan Program Spesialis.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 11</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Penggunaan sebutan profesional dalam bentuk singkatan ditempatkan 
dibelakang nama yang berhak atas sebutan profesional yang bersangkutan.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 12</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Sebutan profesional lulusan Program Diploma terdiri atas:
<ol type="1">
<li>Ahli Pratama untuk Program Diploma I disingkat A.P.</li>
<li>Ahli Muda untuk Program Diploma II disingkat A.Ma.</li>
<li>Ahli Madya untuk Program Diploma III disingkat A.Md.</li>
<li>Ahli untuk Program Diploma IV disingkat A.</li>
</ol>
<br />

</li>
<li>Sebutan profesional lulusan Program Spesialis terdiri atas Spesialis
 disingkat Sp untuk lulusan Program Spesialis I dan Spesialis Utama 
disingkat Sp.U untuk lulusan Program Spesialis II.</li>
<li>Singkatan sebutan profesional dan nama bidang keahlian sebagaimana 
dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditempatkan di belakang nama yang berhak
 atas sebutan tersebut.</li>
<li>Bidang keahlian sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah sama 
dengan nama program studi yang telah ditetapkan berdasarkan surat 
keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<span id="B_V"></span><b>B V<br />
JENIS SEBUTAN PROFESI</b></center>
<center>
<br />
Pasal 13</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Seorang Sarjana yang telah menyelesaikan program pendidikan keahlian untuk profesi tertentu,berhak menggunakan sebutan profesi.</li>
<li>Jenis sebutan profesi adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran III.</li>
<li>Jenis sebutan profesi dan bidang keahlian yang belum tercantum pada 
lampiran III akan diterapkan oleh Direktur Jenderal dengan memper- 
hatikan usul dan pertimbangan prganisasi profesi yang diakui Pemerintah.</li>
<li>Penggunaan sebutan profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) ditempatkan setelah gelar akademik Sarjana.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<span id="VI"></span><b><br />
BAB VI<br />
SYARAT PEMBERIAN GELAR</b> AKADEMIK DAN SEBUTAN PROFESIONAL</center>
<br />
<center>
Bagian Pertama<br />
Syarat Pemberian Gelar Akademik<br />

dan Sebutan Profesional</center>
<center>
<br />
Pasal 14</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Syarat pemberian gelar akademik, sebutan profesional dan sebutan profesi adalah :
<ol type="1">
<li>Telah menyelesaikan semua kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan 
dalam mengikuti suatu program studi baik untuk pendidikan akademik 
maupun pendidikan profesional sesuai dengan ketentuan yang ber- laku;</li>
<li>Telah menyelesaikan kewajiban administrasi dan keuangan berkenaan 
dengan program studi yang diikuti sesuai ketentuan yang berlaku;</li>
<li>Telah dinyatakan lulus dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<span id="VII"></span><b><br />
BAB VII<br />
GELAR DOKTOR KEHORMATAN</b></center>
<center>
<br />
Pasal 15</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) dapat diberikan 
kepada seseorang yang telah berjasa luar biasa bagi ilmu 
pengetahuan,teknologi, kebudayaan, kemasyarakatan dan/atau kemanusiaan.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 16</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Syarat bagi calon penerima gelar Doktor Kehormatan adalah:
<ol type="1">
<li>Memiliki gelar akademik sekurang-kurangnya Sarjana.</li>
<li>Berjasa luar biasa dalam pengembangan suatu disiplin ilmu penge- 
tahuan,teknologi,kebudayaan,kemasyarakatan dan/atau kemanusiaan.</li>
</ol>
<br />

</li>
<li>Syarat perguruan tinggi yang dapat memberikan gelar Doktor 
Kehormatan adalah universitas dan institut yang memiliki wewenang 
menyelenggarakan Program Pendidikan Doktor berdasarkan surat Keputusan 
Menteri.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 17</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Pemberian gelar Doktor Kehormatan dapat diusulkan oleh senat 
fakultas dan dikukuhkan oleh senat universitas/institut yang memiliki 
wewenang.</li>
<li>Usul pemberian gelar Doktor Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam 
ayat(1) diajukan oleh Rektor kepada Menteri dengan disertai pertim- 
bangan lengkap atas karya atau jasa yang bersangkutan,untuk memper- oleh
 persetujuan Menteri.</li>
<li>Usul dan pertimbangan pemberian gelar Doktor Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) bersifat rahasia.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 18</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Pemberian gelar Doktor Kehormatan hanya dapat dilakukan apabila men- dapat persetujuan Menteri.</li>
<li>Pemberian gelar Doktor Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 
(1) dilaksanakan sesuai dengan tatacara yang berlaku di Universitas/ 
institut yang bersangkutan.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 19</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Gelar Doktor Kehormatan, disingkat Dr (H.C) ditempatkan didepan nama penerima hak atas gelar tersebut.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<span id="VIII"></span><b><br />
BAB VIII<br />
KETENTUAN LAIN</b></center>
<center>
<br />
Pasal 20</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Perguruan Tinggi yang tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan 
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak dibenarkan 
memberikan gelar akademik, sebutan profesional, sebutan profesi dan/atau
 gelar doktor kehormatan.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 21</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Gelar akademik dan/atau sebutan profesional yang diperoleh secara tidak sah tidak dapat dicabut atau ditiadakan oleh siapapun.</li>
<li>Keabsahan perolehan gelar akademik dan/atau sebutan profesional 
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat ditinjau kembali karena alasan
 akademik.</li>
<li>Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur oleh Direktur Jenderal.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 22</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Penggunaan gelar akademik dan/atau sebutan profesional yang tidak 
sesuai dengan Keputusan ini dikenakan ancaman pidana seperti dimaksud 
dalam Pasal 55 dan Pasal 56 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang 
Sistem Pendidikan Nasional.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 23</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Gelar akademik dan sebutan profesional yang diberikan oleh perguruan
 tinggi di luar negeri digunakan sesuai pola dan cara pemakaian yang 
berlaku di negara yang bersangkutan dan tidak dibenarkan untuk di- 
sesuaikan dan/atau diterjemahkan menjadi gelar akademik dan/atau sebutan
 profesional sebagaimana diatur dalam Keputusan ini.</li>
<li>Gelar akademik dan sebutan profesional yang diberikan oleh perguruan
 tinggi di luar negeri perlu pengesahan dari Departemen Pendidikan dan 
Kebudayaan.</li>
<li>Gelar akademik dan sebutan profesional lulusan perguruan tinggi di 
Indonesia tidak dibenarkan untuk disesuaikan dan/atau diterjemahkan 
menjadi gelar akademik dan/atau sebutan profesional yang diberikan oleh 
perguruan tinggi di luar negeri.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 24</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Gelar akademik dan sebutan profesional yang dapat diberikan oleh 
pergu- ruan tinggi di lingkungan Departemen Pertahanan dan Keamanan 
ditetapkan dalam ketentuan tersendiri.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<span id="IX"></span><b><br />
BAB IX<br />
KETENTUAN PERALIHAN</b></center>
<center>
<br />
Pasal 25</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>
<ol type="1">
<li>Gelar akademik dan sebutan profesional seperti diatur dalam Keputus- an ini berlaku sejak ditetapkan.</li>
<li>Gelar akademik yang diberikan oleh perguruan tinggi di dalam negeri 
sebelum Keputusan ini berlaku dapat tetap dipakai sebagaimana adanya.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<center>
<br />
Pasal 26</center>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="12%"><br /></td>
<td>Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />

<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="40%"><br /></td>
<td>Ditetapkan di Jakarta
<br />
pada tanggal 9 Februari 1993<br />
<br />
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN<br />
<br />
ttd.<br />
<br />
<br />
Fuad Hasan<br />

</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
Salinan keputusan ini disampaikan kepada :<br />

<ol type="1">
<li>Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,</li>
<li>Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,</li>
<li>Semua Direktur Jenderal dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,</li>
<li>Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,</li>
<li>Semua Sekretaris Direktorat Jenderal, Inspektorat Jenderal dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.</li>
<li>Semua Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Propinsi,</li>
<li>Semua Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta,</li>
<li>Semua Rektor Universitas, Institut, Ketua Sekolah Tinggi, Direktur 
Akademi dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,</li>
<li>Semua Kepala Biro, Inspektur, Direktur dan Kepala Pusat di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,</li>
<li>Semua Gubernur Kepala Daerah Tingkat I di Propinsi,</li>
<li>Komisi IX DPR-RI.</li>
</ol>
<br />

<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="40%">
<center>
Salinan sesuai dengan aslinya<br />
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat<br />
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan<br />
Kepala Bagian Penyusunan Rancangan<br />
Peraturan Perundang-undangan<br />
<br />
<br />
Mardiah<br />

NIP : 130 344 753</center>
</td>
<td width="60%"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<hr />
<center>
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN<br />
NOMOR 036/U/1993 TANGGAL 9 FEBRUARI 1993<br />
<br />
JENIS GELAR AKADEMIK SARJANA<br />

<table class="wikitable" style="width: 90%px;">
<tbody>
<tr>
<td width="10%">No. Urut</td>
<td width="40%">Kelompok Program Studi</td>
<td width="30%">Gelar Akademik</td>
<td width="10%">Singkatan</td>
</tr>
<tr>
<td>1.</td>
<td>Sastra</td>
<td>Sarjana Sastra</td>
<td>S.S.</td>
</tr>
<tr>
<td>2.</td>
<td>Hukum</td>
<td>Sarjana Hukum</td>
<td>S.H.</td>
</tr>
<tr>
<td>3.</td>
<td>Ekonomi</td>
<td>Sarjana Ekonomi</td>
<td>S.E.</td>
</tr>
<tr>
<td>4.</td>
<td>Ilmu Politik</td>
<td>Sarjana Ilmu Politik</td>
<td>S.IP</td>
</tr>
<tr>
<td>5.</td>
<td>Ilmu Sosial</td>
<td>Sarjana Ilmu Sosial</td>
<td>S.Sos</td>
</tr>
<tr>
<td>6.</td>
<td>Psikologi</td>
<td>Sarjana Psikologi</td>
<td>S.Psi</td>
</tr>
<tr>
<td>7.</td>
<td>Kedokteran</td>
<td>Sarjana Kedokteran</td>
<td>S.Ked</td>
</tr>
<tr>
<td>8.</td>
<td>Kesehatan Masyarakat</td>
<td>Sarjana Kesehatan Masyarakat</td>
<td>S.KM</td>
</tr>
<tr>
<td>9.</td>
<td>Kedokteran Gigi</td>
<td>Sarjana Kedokteran Gigi</td>
<td>S.KG</td>
</tr>
<tr>
<td>10.</td>
<td>Pertanian</td>
<td>Sarjana Pertanian</td>
<td>S.P</td>
</tr>
<tr>
<td>11.</td>
<td>Teknologi Pertanian</td>
<td>Sarjana Teknologi Pertanian</td>
<td>S.TP</td>
</tr>
<tr>
<td>12.</td>
<td>Peternakan</td>
<td>Sarjana Peternakan</td>
<td>S.Pt</td>
</tr>
<tr>
<td>13.</td>
<td>Perikanan</td>
<td>Sarjana Perikanan</td>
<td>S.Pi</td>
</tr>
<tr>
<td>14.</td>
<td>Kehutanan</td>
<td>Sarjana Kehutanan</td>
<td>S.Hut</td>
</tr>
<tr>
<td>15.</td>
<td>Kedokteran Hewan</td>
<td>Sarjana Kedokteran Hewan</td>
<td>S.KH</td>
</tr>
<tr>
<td>16.</td>
<td>Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam</td>
<td>Sarjana Sains</td>
<td>S.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>17.</td>
<td>Teknik</td>
<td>Sarjana Teknik</td>
<td>S.T</td>
</tr>
<tr>
<td>18.</td>
<td>Komputer dan Informatika</td>
<td>Sarjana Komputer</td>
<td>S.Kom</td>
</tr>
<tr>
<td>19.</td>
<td>Seni</td>
<td>Sarjana Seni</td>
<td>S.Sn</td>
</tr>
<tr>
<td>20.</td>
<td>Pendidikan</td>
<td>Sarjana Pendidikan</td>
<td>S.Pd</td>
</tr>
<tr>
<td>21.</td>
<td>Agama</td>
<td>Sarjana Agama</td>
<td>S.Ag</td>
</tr>
</tbody></table>
</center>
Daftar jenis gelar akademik Sarjana ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Pasal 7 ayat (3) Keputusan ini.<br />

<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="40%"><br /></td>
<td>
<center>
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
<br />
<br />
ttd.<br />
<br />
<br />

Fuad Hasan</center>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="40%">
<center>
Salinan sesuai dengan aslinya<br />
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat<br />
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan<br />
Kepala Bagian Penyusunan Rancangan<br />
Peraturan Perundang-undangan<br />
<br />
<br />
Mardiah<br />

NIP : 130 344 753</center>
</td>
<td width="60%"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<hr />
<center>
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN<br />
NOMOR 036/U/1993 TANGGAL 9 FEBRUARI 1993<br />
<br />
<br />
JENIS GELAR AKADEMIK MAGISTER<br />

<table class="wikitable" style="width: 90%px;">
<tbody>
<tr>
<td width="10%">No. Urut</td>
<td width="40%">Kelompok Program Studi</td>
<td width="40%">Gelar Akademik</td>
<td width="10%">Singkatan</td>
</tr>
<tr>
<td>1.</td>
<td>Sastra</td>
<td>Magister Humaniora</td>
<td>M.Hum</td>
</tr>
<tr>
<td>2.</td>
<td>Hukum</td>
<td>Magister Humaniora</td>
<td>M.Hum</td>
</tr>
<tr>
<td>3.</td>
<td>Kajian Wanita</td>
<td>Magister Humaniora</td>
<td>M.Hum</td>
</tr>
<tr>
<td>4.</td>
<td>Ekonomi Manajemen</td>
<td>Magister Manajemen</td>
<td>M.M.</td>
</tr>
<tr>
<td>5.</td>
<td>Ekonomi lainnya</td>
<td>Magister Sains</td>
<td>M.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>6.</td>
<td>Ilmu Sosial dan Politik</td>
<td>Magister Sains</td>
<td>M.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>7.</td>
<td>Studi Wilayah</td>
<td>Magister Sains</td>
<td>M.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>8.</td>
<td>Ilmu Lingkungan</td>
<td>Magister Sains</td>
<td>M.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>9.</td>
<td>Ilmu Perpustakaan</td>
<td>Magister Sains</td>
<td>M.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>10.</td>
<td>Pengkajian Ketahanan Nasional</td>
<td>Magister Sains</td>
<td>M.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>11.</td>
<td>Sosiologi</td>
<td>Magister Sains</td>
<td>M.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>12.</td>
<td>Psikologi</td>
<td>Magister Sains</td>
<td>M.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>13.</td>
<td>Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam</td>
<td>Magister Sains</td>
<td>M.Si</td>
</tr>
<tr>
<td>14.</td>
<td>Kesehatan</td>
<td>Magister Kesehatan</td>
<td>M.Kes</td>
</tr>
<tr>
<td>15.</td>
<td>Kesehatan Masyarakat</td>
<td>Magister Kesehatan</td>
<td>M.Kes</td>
</tr>
<tr>
<td>16.</td>
<td>Kedokteran Gigi</td>
<td>Magister Kesehatan</td>
<td>M.Kes</td>
</tr>
<tr>
<td>17.</td>
<td>Pertanian</td>
<td>Magister Pertanian</td>
<td>M.P</td>
</tr>
<tr>
<td>18.</td>
<td>Kedokteran Hewan</td>
<td>Magister Pertanian</td>
<td>M.P</td>
</tr>
<tr>
<td>19.</td>
<td>Ilmu Ternak</td>
<td>Magister Pertanian</td>
<td>M.P</td>
</tr>
<tr>
<td>20.</td>
<td>Penyuluhan Pembangunan</td>
<td>Magister Pertanian</td>
<td>M.P</td>
</tr>
<tr>
<td>21.</td>
<td>Teknologi Pertanian</td>
<td>Magister Pertanian</td>
<td>M.P</td>
</tr>
<tr>
<td>22.</td>
<td>Kehutanan</td>
<td>Magister Pertanian</td>
<td>M.P</td>
</tr>
<tr>
<td>23.</td>
<td>Perikanan</td>
<td>Magister Pertanian</td>
<td>M.P</td>
</tr>
<tr>
<td>24.</td>
<td>Teknik</td>
<td>Magister Teknik</td>
<td>M.T</td>
</tr>
<tr>
<td>25.</td>
<td>Ilmu Komputer dan Informatika</td>
<td>Magister Komputer</td>
<td>M.Kom</td>
</tr>
<tr>
<td>26.</td>
<td>Seni</td>
<td>Magister Seni</td>
<td>M.Sn</td>
</tr>
<tr>
<td>27.</td>
<td>Pendidikan</td>
<td>Magister Pendidikan</td>
<td>M.Pd</td>
</tr>
<tr>
<td>28.</td>
<td>Agama</td>
<td>Magister Agama</td>
<td>M.Ag</td>
</tr>
</tbody></table>
</center>
Daftar jenis gelar akademik Magister ini merupakan bagian yang tidak pisahkan dengan Pasal 7 ayat (3) Keputusan ini.<br />

<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="40%"><br /></td>
<td>
<center>
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
<br />
<br />
ttd.<br />
<br />
<br />

NIP : 130 344 753</center>
</td>
<td width="60%"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<hr />
<center>
LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN<br />
NOMOR 036/U/1993 TANGGAL 9 FEBRUARI 1993<br />
<br />
JENIS SEBUTAN PROFESI<br />

<table cellpadding="10" class="wikitable" style="width: 45%px;">
<tbody>
<tr>
<td width="10%">No. Urut</td>
<td width="20%">Bidang Keahlian</td>
<td width="15%">Sebutan Profesi</td>
</tr>
<tr>
<td>1.</td>
<td>Kedokteran</td>
<td>Dokter</td>
</tr>
<tr>
<td>2.</td>
<td>Farmasi</td>
<td>Apoteker</td>
</tr>
<tr>
<td>3.</td>
<td>Ekonomi</td>
<td>Akuntan</td>
</tr>
<tr>
<td>4.</td>
<td>Kedokteran Hewan</td>
<td>Dokter Hewan</td>
</tr>
<tr>
<td>5.</td>
<td>Kedokteran Gigi</td>
<td>Dokter Gigi</td>
</tr>
<tr>
<td>6.</td>
<td>Psikologi</td>
<td>Psikologi</td>
</tr>
<tr>
<td>7.</td>
<td>Hukum</td>
<td>Notaris, Pengacara</td>
</tr>
<tr>
<td>8.</td>
<td>Arsitektur</td>
<td>Arsitek</td>
</tr>
</tbody></table>
</center>
Daftar Jenis Sebutan Profesi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Pasal 13 ayat (3) Keputusan ini.<br />

<table style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr valign="top">
<td width="40%"><br /></td>
<td>
<center>
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
<br />
<br />
ttd.<br />
<br />
<br />

NIP : 130 344 753</center>
</td>
<td width="60%"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
</div>
<div class="catlinks" id="catlinks">
<div class="mw-normal-catlinks" id="mw-normal-catlinks">
 </div>
<div class="mw-normal-catlinks" id="mw-normal-catlinks">
 </div>
</div>
</div>
<div id="mw-navigation">
<div class="collapsible-nav" id="mw-panel">
<div class="portal collapsed" id="p-tb" role="navigation">
<h3 id="p-tb-label" tabindex="6">
<a href="http://id.wikisource.org/wiki/Keputusan_Menteri_Pendidikan_dan_Kebudayaan_Republik_Indonesia_Nomor_036/U/1993#"></a></h3>
</div>
<div class="portal expanded" id="p-lang" role="navigation">
<span class="uls-settings-trigger" role="button" tabindex="0" title="Setelan bahasa"></span>
 <h3 id="p-lang-label" tabindex="7">
Bahasa</h3>
<div class="body" style="display: block;">
  
 </div>
</div>
</div>
</div>
<ul id="footer-info">
<li id="footer-info-lastmod"> Halaman ini terakhir diubah pada 22.29, 2 Januari 2012.</li>
<li id="footer-info-copyright">Teks tersedia di bawah <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/deed.id">Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons</a>; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat <a href="https://wikimediafoundation.org/wiki/Terms_of_use-Summary/id">Ketentuan Penggunaan</a> untuk lebih jelasnya.</li>
</ul>
http://id.wikisource.org

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993 Dari Wikisource bahasa Indonesia, perpustakaan b...

Baca selengkapnya »

5 Mobil Murah Terbaru

<div class="main_img" style="text-align: center;">
   <img alt="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" class="fl" height="354" src="http://static.liputan6.com/201309/mobil-murah-teranyar-130919d.jpg" style="max-width: 673px;" title="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" width="640" />
  </div>
<div class="caption">
Istimewa</div>
<div class="w300 left">
 <div style="float: left; height: 20px; overflow: hidden; width: 100px;">
<span style="height: 18px; vertical-align: bottom; width: 88px;"></span></div>
</div>
<strong>Liputan6.com, Jakarta</strong> : Para produsen saling 
berlomba-lomba untuk meraup perhatian pasar dengan menawarkan produk 
mobil murah ramah lingkungan atau yang disebut dengan <em>Low Cost Green Car</em> (LCGC).<br />
Hingga
 20 September 2013, setidaknya sudah terdapat lima produsen mobil yang 
merilis mobil murah teranyar yang sebagian besar komponennya dari dalam 
negeri. Kini lima mobil murah tersebut dipamerkan dalam pameran otomotif
 Indonesia International Motor Show 2013 (IIMS) di Jakarta Internasional
 Expo, Kemayoran, Jakarta. <br />
Acara yang diselenggarakan mulai dari 
19 September hingga 29 September ini menjadi ajang promosi dan 
pengenalan bagi para produsen mobil-mobil murah yang juga ramah 
lingkungan ini.<br />
Produsen otomotif apa saja yang sudah mengeluarkan
 produk mobil murah ini, dan berapa harga mobil murah itu? Berikut 
daftar lengkap 5 mobil murah seperti dirangkum <strong>Liputan6.com:</strong><br />
<br />
<br />
<strong>1. Daihatsu Ayla</strong><br />
<div class="main_img" style="text-align: center;">
   <img alt="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" class="fl" height="354" src="http://static.liputan6.com/201309/daihatsu-ayla-130909b.jpg" style="max-width: 673px;" title="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" width="640" />
  </div>
<div class="caption">
Istimewa</div>
<br /><br />
Sebagai produk LCGC, 
Daihatsu Ayla dipastikan menggunakan komponen lokal hingga 84% dan 
teknologi ECO terbaru yang menjadikan mobil ini ramah lingkungan dan 
kadar gas buang rendah.<br />
<br />
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menargetkan bisa menguasai 40% pasar untuk kendaraan jenis <em>city car</em> ini dari total keseluruhan jenis mobil yang diproduksi di Indonesia.<br />
Daihatsu
 membidik penjualan Ayla sebanyak 3.000 sampai 4.000 per unit. Demikian 
pula di tahap awal, Daihatsu akan memproduksi sekitar 4.000 unit Ayla. <br />
Bagi
 yang berminat, harga yang ditawarkan untuk mobil ini berkisar Rp 76 
juta hingga Rp 106 juta dengan enam pilihan varian yaitu D MT, D+ MT, M 
MT/AT, X MT/AT.<br />
<br />
<strong>2. Toyota Agya</strong><div class="main_img" style="text-align: center;">
   <img alt="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" class="fl" height="354" src="http://static.liputan6.com/201309/mobil-agya-130910c.jpg" style="max-width: 673px;" title="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" width="640" />
  </div>
<div class="caption">
Istimewa</div>
<br />
Tak mau kalah dengan 
produsen otomotif lainnya, PT Toyota Astra Motor juga telah meluncurkan 
produk mobil murahnya yang dinamakan Toyota Agya dengan harga mulai Rp 
99,9 juta.<br />
Dengan mengusung mesin 1 KR 1.000 cc performa mobil 
murah ini tidak hanya bertenaga tetapi juga efisien dalam penggunaan 
bahan bakar. Toyota Agya menghadirkan 3 pilihan grade yaitu tipe E, tipe
 G, dan tipe TRD S.<br />
 Khusus untuk tipe G dan TRD S, mobil ini 
dilengkapi dengn fitur chrome A/C register, chrome list combination 
meter, 2 din audio CD/MP3/USB/Aux, chrome parking brake knob dan chrome 
shift lever knob.<br />
Selain itu juga terdapat beberapa fitur seperti electric outer mirror, desain chrome door outside<em> handl</em>e dan <em>side </em>protective moulding, 6 spoke alloy wheel 176/65 R14, headlamp serta foglam dengan aksesoris krom.<br />
<strong>Berikut harga jual Toyota Agya :</strong><br />
    Agya E manual Rp 99.900.000<br />    Agya E matic Rp 110.250.000<br />    Agya G manual Rp 106.650.000<br />    Agya G matic. Rp 116.250.000<br />    Agya G manual TRD Rp 111.150.000<br />    Agya G matic TRD Rp 120.750.000<br />
<br />
<br />
<strong>3. Honda Brio Satya</strong><br />
<div style="text-align: center;">
<strong><img alt="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" class="fl" height="354" src="http://static.liputan6.com/201309/honda-brio-satya3-130911-b.jpg" style="max-width: 673px;" title="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" width="640" /> </strong></div>
Menyusul Daihatsu dan Toyota yang telah lebih dulu memperkenalkan produk mobil murah dan ramah lingkungan (<em>low cost green car</em>/LCGC), PT Honda Prospek Motor (HPM) merilis mobil murah teranyar Honda Brio Satya.<br />
Brio
 Satya ini memiliki 3 tipe yaitu tipe E, S, dan A. Mobil ini didukung 
oleh mesin i-VTEC SOHC 1.e liter 4 silinder yang mampu menghasilkan 
tenaga 88 PS dan torsi 11.1 Kg, ada putaran mesin 4.500 dengan teknologi
 seperti Drive by Wire, Shift Hold Control, Grade Logic Control serta 
efisiensi bahan bakar yang tinggi serta kadar emisi yang memenuhi 
standar EURO-4 yang semua tipenya didukung transmisi manual dengan 5 
percepatan.<br />
Fitur baru seperti Fog Lamp dan Rear Wiper hadir pada 
tipe E. Sementara fitur lain seperti Body Colored Side Mirror, Body 
Colored Door Handle pada tipe E dan S. Selain itu fitur 14" Alloy Wheel,
 Power Window, Reae Bumper Garnish, dan Tail Gate Spoiler tersedia pada 
tipe E.<br />
Dari segi keamanan, semua tipe Brio Satya dilengkapi 
dengan rangka bodi G-CON, Dula SRS Airbags, Pretensioner Seatbelt with 
Load Limiter dan Immobilizer. Dan untuk fitur hiburan, dilengkapi dengan
 Audio System Duoble Din AM/FM, Single Disc, MP3/WMA, Aux Input, USB 
Port, Made for Ipod (tipe E) serta Front+Rear Speakers (tipe E dan S)<br />
Tersedia
 6 pilihan warna menarik yaitu Taffera White, Alabaster Silver Metallic,
 Crystal Black Pearl, Rallye Red, Sunset Orange dan Polished Metal 
Metalllic.<br />
<strong>Berikut harga Honda Brio Satya:</strong><br />
    Tipe E Rp 117 juta<br />    Tipe S Rp 111 juta<br />    Tipe A Rp 106 juta<br />
<br />
<br />
<strong> </strong><strong>4. Datsun Go dan Datsun Go+</strong><br />
<div style="text-align: center;">
<strong><img alt="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" class="fl" height="354" src="http://static.liputan6.com/201309/datsun-murah-130917c.jpg" style="max-width: 673px;" title="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" width="640" /> </strong></div>
Datsun Go 
sebenarnya sudah dipasarkan di India, namun kali ini untuk menayaingi 
mobil ramah lingkungan yang lain, Nissan menghadirkan Datsun Go dan 
Datsun Go+ di Indonesia.<br />
GO+ adalah mobil murah pertama yang 
dilahirkan Datsun dan hanya untuk pasar Indonesia. Datsun GO+ secara 
sederhana adalah Datsun GO yang memiliki wheelbase lebih panjang. 
Dimensinya panjang 3.995 mm X lebar 1.635 mm X dan tinggi 1.485 mm, 
sedangkan wheelbase sepanjang 2.450 mm.<br />
Datsun Go+ ini berbobot 
ringan dengan didukung mesin 1,2 L dan transmisi manual 5 percepatan 
dirancang untuk efisiensi bahan bakar optimal dan akselerasi responsif.<br />
Kendaraan
 ini tampil dengan desain khas melalui siluet body serta shoulder line 
kokoh. Dengan dimensi yang compact, 5 pintu, 3 baris kursi penumpang 
serta konfigurasi fungsional pada kursi depan menjadi mobil ini 
fleksibel dan praktis. Untuk tipe Datsun Go+ menawarkan dua kursi ekstra
 di bagian belakang atau menjadi ruang kargo tambahan.<br />
Harga mobil
 murah pabrikan Nissan ini dibanderol dengan harga dibawah Rp 100 juta 
per unitnya. Namun sayangnya jika anda memesan sekarang, mobil baru akan
 datang pada awal tahun 2014 karena Datsun Go dan Go+ baru akan 
dipasarkan di Indonesia saat itu.<br />
<br />
<strong>5. Karimun Wagon R</strong><br />
<div style="text-align: center;">
<strong><img alt="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" class="fl" height="354" src="http://static.liputan6.com/201309/karimun-130919c.jpg" style="max-width: 673px;" title="5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia" width="640" /> </strong></div>
PT Suzuki Indomobil baru 
saja meluncurkan produk mobil murah yang dinamai Karimun Wagon R. Mobil 
ini memiliki mesin kapasitas 1.000 cc 12 valve dengan 3 silinder 
bertenaga 68 PS dan torsi 90 Nm.<br />
Suzuki Karimun Wagon R diproduksi
 dengat transmisi lima kecepatan, dengan kapasitas lima orang. Karimun 
Wagon R dipersenjatai dengan mesin K10B bertenaga maksimum 68 PS dan 
diklaim mampu menempuh jarak 20,5 km per liter bensin.<br />
Sedangkan 
target calon pelanggan mobil ini adalah pengguna motor yang ingin 
memiliki mobil dan konsumen mobil bekas. Namun sayangnya pihak 
perusahaan baru akan mengumumkan harganya pada bula Oktober atau 
November 2013.<br />
Dengan adanya mobil murah itu diharapkan nantinya 
mampu mengurangi penggunaan bahan Bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan 
mendorong para pembelinya untuk mengunakan BBM non subsidi mengingat 
harga jualnya yang sudah murah.<br />
 Selain itu, mobil ini juga 
dikenal sebagai mobil ramah lingkungan sehingga mampu mengurangi polusi 
udara. Anda ingin membeli yang mana?<br />
(Yas/Ndw)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Berita terbaru hari ini, terkini di Indonesia
liputan6dotcom Lip6Bisnis
5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia
Oleh Ilyas Istianur P
Posted: 20/09/2013 07:02
TOPIK #mobil murah #honda brio satya #Toyota Agya #Daihatsu Ayla #mobil murah datsun #suzuki karimun wagon
1 2 3 4 5
5 Mobil Murah Teranyar Asli Buatan Indonesia

5 Mobil Murah Terbaru

Istimewa Liputan6.com, Jakarta : Para produsen saling berlomba-lomba untuk meraup perhatian pasar dengan menawarkan produk ...

Baca selengkapnya »

Cigaok, Wisata Alam yang Sarat Pengetahuan Geologi | Republika Online

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="330" src="http://static.republika.co.id/uploads/video/130920215938.mp4" width="450"></iframe><br /></div>
<br />
<div class="txt-detail">
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Daerah Sukabumi 
selatan, tepatnya di kampung Cigaok, Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas 
terdapat beberapa lokasi yang berpotensi menjadi daerah wisata. Hal 
tersebut disadari oleh PT Bio Farma yang kini membina masyarakat sekitar
 untuk mengembangkannya sebagai salah satu tujuan wisata.<br />

<div class="p2">
Selain itu, kawasan tersebut merupakan lokasi penting 
untuk mempelajari ilmu geologi. Sebab, tak jauh dari kecamatan Ciemas 
terdapat kawasan Ciletuh yang dikenal sebagai salah satu tempat di Pulau
 Jawa yang menyingkap kelompok batuan yang berumur paling tua di Pulau 
Jawa. </div>
<div class="p2">
Untuk itu  Bio Farma bekerja sama dengan Paguyuban Alam 
Pakidulan Sukabumi (PAPSI), Tim Offroad dan Bio Farma Motor Cicle untuk 
membangun Geopark, sebuah kawasan wisata yang sarat dengan pengetahuan 
geologi.</div>
<div class="p2">
Ketua PAPSI, Endang Sutisna mengatakan, bahwa proyek ini 
diharapkan selesai dalam waktu kurang lebih 4tahun, Endang juga 
menegaskan bahwa pelestarian alam disekitar kawasan tersebut adalah hal 
yang utama.</div>
<div class="p2">
<br /></div>
<div class="p2">
Videographer: KIngkin Jiwanggo</div>
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 178px;"><tbody>
<tr>
      <td><strong>Reporter :</strong> Kingkin Jiwanggo</td>     </tr>
<tr>
      <td><strong>Redaktur :</strong>  Sadly Rachman</td></tr>
</tbody></table>
</div>

Cigaok, Wisata Alam yang Sarat Pengetahuan Geologi | Republika Online

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Daerah Sukabumi selatan, tepatnya di kampung Cigaok, Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas terdapat beberapa...

Baca selengkapnya »

Mengaktifkan Tampilan Dinamis Pada Blogger

<article class="primary-article primary-article--answer" role="main"><div class="article-container" data-tracking-cat="article-container">
<div class="main-section--answer main-section content-container">
Blogger kini menawarkan kepada Anda kemampuan untuk menyajikan konten dalam <a href="https://www.google.com/support/blogger/bin/answer.py?hl=id&answer=1229061">beberapa cara baru dan menarik</a>.<br />

Untuk mengonfigurasikan blog Anda dengan Tampilan Dinamis, klik tab <strong>Template</strong>.
 Pada Perancang Template, pilih satu tampilan bawaan dari tujuh tampilan
 yang tersedia untuk blog Anda. Perhatikan bahwa dengan memilih tampilan
 bawaan, pembaca Anda akan tetap memiliki opsi untuk memilih tampilan 
lain jika ada yang lebih mereka sukai. Menyetel tampilan bawaan hanya 
menetapkan Tampilan Dinamis yang digunakan untuk menampilkan blog Anda 
ketika pembaca mengunjungi blog tersebut.<br />

Jika Anda telah mengubahsuaikan blog dan ingin bereksperimen dengan 
Tampilan Dinamis, yakinlah bahwa gadget Anda dan setelan ubahsuaian 
lainnya tetap dipertahankan dan akan dipulihkan bila Anda beralih 
kembali ke template biasa. Jika Anda ingin kembali ke template 
sebelumnya dengan semua ubahsuaian tata letak yang tidak berubah sama 
sekali, cukup klik "Kembalikan ke template sebelumnya". Memilih template
 <em>baru</em> saat kembali ke tampilan biasa tidak akan mempertahankan 
ubahsuaian yang telah Anda buat pada tata letak, sehingga kami 
menyarankan agar Anda membuat cadangan template biasa dengan membuka <strong>Template</strong>,
 lalu mengeklik "Buat cadangan/Pulihkan". Bila Anda menggunakan 
antarmuka pengguna yang lama, Anda dapat menemukan opsi ini di bawah <strong>Desain | Edit HTML</strong>.<br />

Jika Laman Anda diaktifkan, tampilan alternatif dapat ditemukan di menu tarik-turun seperti tampilan dalam gambar di bawah ini.<br />

Tampilan Dinamis akan berfungsi di blog Anda jika semua kondisi berikut berlaku:<br />

<ul>
<li>Blog Anda adalah blog publik. Pembaca tidak perlu masuk untuk melihat blog Anda.</li>
<li>Umpan telah diaktifkan penuh pada blog Anda. Di tab <strong>Setelan | Lainnya </strong>, Anda telah memilih "Penuh" untuk <em>Membolehkan umpan blog</em>. Jika Anda menggunakan antarmuka lama, Anda dapat menemukan opsi tersebut di bawah <strong>Setelan | Umpan situs</strong>.</li>
</ul>
Tampilan Dinamis akan terus mendukung iklan AdSense yang telah Anda 
inangi pada blog. Kami telah mengoptimalkan ketujuh tampilan tersebut 
untuk iklan bergaya “spanduk utama” (tajuk) dan “pilar” (bilah samping).
 Pelajari tentang <a href="https://www.google.com/support/blogger/bin/answer.py?hl=id&answer=1662435">Statistik untuk Tampilan Dinamis</a> dan <a href="https://www.google.com/support/blogger/bin/answer.py?hl=id&answer=1229061">Tampilan Dinamis untuk Pembaca</a>.<br />

</div>
</div>
</article><nav class="nocontent primary-nav primary-nav--sibling" role="navigation"><div class="sibling-nav" data-tracking-cat="sibling-nav">
<h4>
<a class="title-link" href="https://support.google.com/blogger/topic/1661568?hl=id&ref_topic=3339247">Dynamic Views</a></h4>
<ul class="sibling-list">
<li><a class="sibling-link sibling-link--current" href="http://www.blogger.com/null">Mengaktifkan Tampilan Dinamis</a></li>
</ul>
</div>
</nav><br />
<br />
<a href="https://support.google.com/blogger/answer/1227173?hl=id">Blogger Bantuan</a>

Mengaktifkan Tampilan Dinamis Pada Blogger

Blogger kini menawarkan kepada Anda kemampuan untuk menyajikan konten dalam beberapa cara baru dan menarik . Untuk mengonfigurasikan ...

Baca selengkapnya »

Bio Farma bisa penuhi 2/3 kebutuhan vaksin dunia

<div id="box_newsLeft">
   <div class="imgNews">
<div id="pict" style="width: 306px;">
   <a class="zoom cboxElement" href="http://img.antaranews.com/new/2011/12/ori/20111201023.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank" title="Bio Farma -(FOTO ANTARA)">
   <img alt="" class="img_default" id="wpict" src="http://img.antaranews.com/new/2011/12/small/20111201023.jpg" />
   </a>
   </div>
</div>
</div>
<span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Bandung 
(ANTARA News) -  PT Bio Farma (Persero), satu-satunya produsen vaksin 
dan antisera di Indonesia, kini telah sanggup memenuhi 2/3 kebutuhan 
vaksin dunia dengan kualitas vaksin standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).<br /><br />
     "Kita harus bangga dengan Bio Farma yang telah mampu memenuhi dua 
per tiga dari kebutuhan vaksin dunia," kata pakar kesehatan umum dengan 
 peminatan khusus vaksin, Dr. Julitasari Sundoro pada seminar edukasi 
vaksin dengan tema "Vaksinasi meningkatkan kualitas hidup generasi 
bangsa" di Bandung, Selasa.<br /><br />
     Julitasari mengemukakan, sekitar 40 persen dari produk Bio Farma 
digunakan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri, dan 60 persen
 untuk kepentingan ekspor. Dalam usianya yang ke-123 pada 2013 ini Bio 
Farma telah mengekspor  vaksin ke 123 negara di dunia.    <br /><br />
     Ia juga menyatakan bangga bahwa dari 23 negara Islam penghasil 
vaksin, baru Indonesia (dalam hal ini PT Bio Farma) yang telah 
mendapatkan sertifikat prakualifikasi WHO untuk produk vaksin.<br /><br />
     Prakualifikasi merupakan penilaian independen untuk kualitas, 
keamanan, dan keampuhan vaksin guna memastikan vaksin bisa dipakai untuk
 target penduduk serta untuk memenuhi kebutuhan program imuniasi.<br /><br />
     Menurut Julitasari, vaksin dibutuhkan untuk menurunkan angka 
kematian bayi dan balita, terutama untuk pencegahan penyakit menular. 
Sebelum vaksin digunakan secara luas, terlebih dahulu dilakukan 
penelitian secara bertahap selama 10 sampai 15 tahun.<br /><br />
     Awalnya vaksin dirancang oleh sekelompok ahli, lalu diujikan pada 
hewan percobaan, kemudian diuji pada manusia dari sisi keamanan, daya 
kekebalan, dan daya perlindungannya. <br /><br />
     Vaksinasi atau imunisasi merupakan pencegahan yang spesifik, 
efisien, dan efektif terhadap penyakit menular dan berbahaya seperti 
tuberkulosis, polio, difteri, pertusis, tetanus, campak dan penyakit 
lainnya. <br /><br />
     Sementara itu pakar vaksin Bio Farma Dr. Novilia S. Bachtiar Pakar 
vaksin dr. Novilia S. Bachtiar atas pertanyaan peserta seminar mengakui 
tidak adanya badan (organisasi) yang mempunyai kewenangan mengeluarkan 
sertifikasi kehalalan vaksin. <br /><br />
     Tapi menurut Kepala Divisi Surveilans Bio Farma itu sudah ada fatwa
 Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang
 mengemukakan bahwa vaksin polio itu halal, apalagi vaksin-vaksin 
lainnya. "Dengan demikian berarti vaksin Bio Farma itu 'thoyib' (baik - 
Red) dan halal," kata Novilia. <br /><br />
     Usai seminar, Panitia mengumumkan Duta Muda Vaksin Bio Farma yang 
paling kreatif dalam mengkomunikasikan pentingnya imunisasi. Juara 
pertama diraih oleh Tasya Stefany dari SMA 1 Sukabumi, juara kedua 
Ainani Tajriyani dari SMAN 1 Sindang Indramayu, dan juara ketiga Lina 
Marlina dari SMA Al-Furqon Sukabumi, sementara makalah favorit diraih 
oleh Siti Asianti Auzar dari SMA 7 Cirebon.<br /><br />
     Dewan juri untuk acara tersebut adalah Aat Surya Safaat (wartawan 
senior, selaku Ketua) dengan anggota Dr. Julitasari Sundoro (pakar 
kesehatan publik), Dr. Novilia S. Bachtiar (Kepala Divisi Surveilans Bio
 Farma), dan Rahman Rustan (Sekretaris Perusahaan Bio Farma). <br /><br />
     Para Duta Muda Vaksin tersebut selanjutnya akan berpartispasi dalam
 membagi pengetahuannya, khususnya dalam mengedukasi dan 
mensosialisasikan imuniasasi di lingkungan sekolah, baik secara lisan 
maupun melalui tulisan. (A015) <br />
                  </span><div class="mt10">
<i>Editor: B Kunto Wibisono</i></div>
COPYRIGHT © 2013<br />
<br />
<a href="http://www.antaranews.com/berita/382004/bio-farma-bisa-penuhi-23-kebutuhan-vaksin-dunia">ANTARA News</a>

Bio Farma bisa penuhi 2/3 kebutuhan vaksin dunia

Bandung (ANTARA News) - PT Bio Farma (Persero), satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia, kini tela...

Baca selengkapnya »

Migas harus dikelola perusahaan negara

<span></span>          <br />
<div class="pos-content">
          <div id="box_newsLeft">
   <div class="imgNews">
<div id="pict" style="width: 306px;">
   <a class="zoom cboxElement" href="http://img.antaranews.com/new/2013/07/ori/20130731008.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank" title="ILUSTRASI - Pertamina (ANTARANews/ferly)">
   <img alt="" class="img_default" id="wpict" src="http://img.antaranews.com/new/2013/07/small/20130731008.jpg" />
   </a>
   </div>
</div>
</div>
<span class="post-content" style="margin-top: 20px;">Yogyakarta 
(ANTARA News) - Pengamat perminyakan mengatakan, pengelolaan kekayaan 
negara khususnya minyak dan gas harus diserahkan kepada PT Pertamina 
sebagai perusahaan negara, bukan lembaga lain seperti Satuan Kerja 
Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi.<br /><br />"Harus perusahaan 
negara yang mengelola dalam hal ini PT.Pertamina. Kalau lembaga 
pemerintah tentu tidak bisa efektif menjual minyak sehingga kemudian 
justru akan kembali menunjuk 'orang lain' (perusahan asing)," kata 
pengamat perminyakan, Kurtubi, dalam Konferensi Guru Besar Indonesia 
(KGBI) ke 5 di Yogyakarta, Jumat.<br /><br />Menurut dia, apabila minyak dan
 gas dapat dikelola oleh perusahaan negara maka kontrak karya terhadap 
beberapa perusahaan asing memiliki kemungkinan besar tidak akan 
berkelanjutan.<br /><br />
     "Kalau yang mengelola lembaga negara sendiri, (kontrak karya) 
rentan akan diperpanjang lagi sebab tidak dapat mengelola serta 
melanjutkan operasi produksi sendiri," katanya.<br /><br />
      Dengan demikian, apabila kedepan kekayaan minyak dan gas bumi 
tetap dikelola oleh SKK Migas sebagai lembaga pemerintah maka bangsa 
Indonesia dikhawatirkan akan kehilangan kesempatan untuk menuai kekayaan
 negara secara optimal.<br /><br />
      Selain itu, dengan pengelolaan migas secara mandiri oleh 
perusahaan negara, kedaulatan negara atas sumber daya alamnya akan lebih
 diperhitungkan.<br /><br />
       "Perusaahan asing British Petroleum (BP) bahkan telah seenaknya 
mengagunkan cadangan yang ada di perut bumi yang merupakan milik negara 
untuk mengembangkan lapangannya,"katanya.<br /><br />
     Oleh sebab itu, menurut dia, ia selalu menekankan untuk menghapus 
UU Migas yang berlaku saat ini menjadi UU Migas yang baru, serta 
mengalihkan tugas SKK Migas ke PT. Pertamina.<br /><br />
     Menurut dia, apabila seluruh kekayaan sumber daya alam (SDA) 
meliputi minyak, gas, serta tambang dapat dikelola sendiri sesuai dengan
 pasal 33 UUD 1945, maka pendapatan Indonesia mencapai Rp5.600 triliun 
per tahun atau tiga kali lipat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 
(APBN) saat ini.<br />
         </span><div class="mt10">
<i>Editor: Suryanto</i></div>
COPYRIGHT © 2013</div>
<br />
<a href="http://www.antaranews.com/berita/395522/migas-harus-dikelola-perusahaan-negara">ANTARA News</a>

Migas harus dikelola perusahaan negara

Yogyakarta (ANTARA News) - Pengamat perminyakan mengatakan, pengelolaan kekayaan negara khus...

Baca selengkapnya »

Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Dunia

<h2>
</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.mgi.esdm.go.id/files/u1/energiarus01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://www.mgi.esdm.go.id/files/u1/energiarus01.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan teknologi pemanfaatan 
energi samudera khususnya arus laut sebagai energi baru terbarukan di 
dunia saat ini berkembang dengan pesat, seiring dengan meningkatnya 
tuntutan akan kebutuhan energi listrik masyarakat kawasan pesisir serta 
semakin maraknya issu pemanasan global yang mendorong untuk membatasi 
penggunaan bahan bakar hidrokarbon.</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip yang dikembangkan pada aplikasi 
teknologi pemanfaatan energi dari laut adalah melalui konversi tenaga 
kinetik masa air laut menjadi tenaga listrik. Tercatat beberapa negara 
telah berhasil melakukan instalasi pembangkit energi listrik dengan 
memanfaatkan energi arus dan pasang surut, mulai dari prototype turbin 
hingga mencapai turbin skala komersial dengan kapasitas 1,2 MW/turbin, 
seperti di Skotlandia, Swedia,  Perancis, Norwegia, Inggris, Irlandia 
Utara, Australia, Italia, Korea Selatan dan Amerika Serikat.</div>
<h2>
 </h2>
<h2>
Potensi Energi Arus Laut di Perairan Indonesia</h2>
<div style="text-align: justify;">
Kecepatan arus pasang-surut di 
pantai-pantai perairan Indonesia umumnya kurang dari 1,5 m/detik, 
kecuali di selat-selat diantara pulau-pulau Bali, Lombok, dan Nusa 
Tenggara Timur, kecepatannya bisa mencapai 2,5 - 3,4 m/detik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Arus pasang-surut terkuat yang tercatat 
di Indonesia adalah di Selat antara Pulau Taliabu dan Pulau Mangole di 
Kepulauan Sula, Propinsi Maluku Utara, dengan  kecepatan 5,0 m/detik. 
Berbeda dengan energi gelombang laut yang hanya terjadi pada kolom air 
di lapisan permukaan saja, arus laut bisa terjadi pada lapisan yang 
lebih dalam. Kelebihan karakter fisik ini memberikan peluang yang lebih 
optimal dalam pemanfaatan konversi energi listrik.</div>
                    <br />

<h2>
Konversi Energi Arus Laut Menjadi Listrik</h2>
<h2>
 </h2>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya, arus laut merupakan 
gerakan horizontal massa air laut, sehingga arus laut memiliki energi 
kinetik yang dapat digunakan sebagai tenaga penggerak rotor atau turbin 
pembangkit listrik. Secara global laut mempunyai sumber energi yang 
sangat besar yaitu mencapai 2,8 x 10<sup>14 </sup>(280 Triliun) 
Watt-jam. Selain itu, arus laut ini juga menarik untuk dikembangkan 
sebagai pembangkit listrik karena sifatnya yang relatif stabil dan dapat
 diprediksi karakteristiknya.</div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" src="http://www.mgi.esdm.go.id/files/u1/energiarus02.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan teknologi ekstraksi energi 
arus laut ini dilakukan dengan mengadopsi prinsip teknologi energi angin
 yang telah lebih dulu berkembang, yaitu dengan mengubah energi kinetik 
arus laut menjadi energi rotasi dan energi listrik. Daya yang dihasilkan
 oleh turbin arus laut jauh lebih besar dari pada daya yang dihasilkan 
oleh turbin angin, karena rapat massa air laut hampir 800 kali rapat 
massa udara. Kapasitas daya yang dihasilkan dihitung dengan pendekatan 
matematis yang memformulasikan daya yang dihasilkan dari suatu aliran 
fluida yang menembus suatu permukaan A dalam arah yang tegak lurus 
permukaan. Rumus umum yang digunakan adalah formulasi Fraenkel (1999): 
12P= 12 Ï A V3 '>, dimana  <i>P</i>= daya (watt);  <i>ρ</i>= rapat massa air (kg/m³);  <i>A</i>= luas penampang (m²); dan <i>V</i>= kecepatan arus (m/s).</div>
<h2>
 </h2>
<h2>
            Road Map Penelitian dan Pengembangan Energi Arus Laut di Indonesia</h2>
<div style="text-align: justify;">
                Penelitian karakteristik
 arus laut yang telah dilakukan oleh Puslitbang Geologi Kelautan (PPPGL)
 diawali pada tahun 2005 berkolaborasi dengan Program Studi Oceanografi 
ITB. Pengukuran arus laut dilakukan menggunakan ADCP (Accoustic Doppler 
Current Profiler) di Selat Lombok dan Selat Alas dalam kaitan dengan 
rencana penyiapan lokasi dan instalasi untuk Turbin Kobold buatan Italia
 yang berkapasitas 300 kW di bawah koordinasi Kementerian Riset dan 
Teknologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun  2006 - 2010 telah dilaksanakan 
penelitian karakteristik arus laut di berbagai selat di Nusa Tenggara 
yaitu Selat Lombok , Selat Alas, Selat Nusa Penida, Selat Flores, dan 
Selat Pantar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prototipe turbin pertama telah dibangun 
secara kemitraan bersama Kelompok Teknik T-Files ITB dan PT Dirgantara 
Indonesia, dengan mengadopsi dan memodifikasi model turbin Gorlov skala 
kecil (0,8 kW/cel). Perangkat pembangkit listrik ini selanjutnya telah 
diuji-coba di kolam uji PPPGL Cirebon dan tahun 2008, dilanjutkan dengan
 uji lapangan tahun 2009 di Selat Nusa Penida sehingga telah berhasil 
memperoleh "proven design".  </div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" src="http://www.mgi.esdm.go.id/files/u1/energiarus03.jpg" /></div>
Prototype dalam skala besar (> 80 kW) direncanakan akan 
dilaksanakan pada tahun 2012-2014 oleh institusi terkait lainnya yang 
berkewenangan (Ditjen Energi Baru Terbarukan, Puslitbangtek 
Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan, dsb.) untuk mengembangkan 
dan meningkatkan status skala prototipe menjadi skala pilot dan skala 
komersial.<br />

<div style="text-align: justify;">
Diharapkan pada tahun 2025 energi 
listrik tenaga arus laut yang dihasilkan dari berbagai pembangkit 
(PLTAL) akan mencapai 5% dari sasaran kebijakan energi 25% bauran energi
 Indonesia, sesuai visi bauran energi 25-25.</div>
<div style="text-align: justify;">
Road map lengkap tentang capaian 
pemanfaatan prospek energi arus laut di Indonesia yang terdiri dari fase
 penelitian dan pengembangan, fase prototipe, sampai fase pembangunan 
turbin pembangkit  skala komersial diperlihatkan seperti pada road map 
di bawah ini.</div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" src="http://www.mgi.esdm.go.id/files/u1/energiarus04.jpg" /> </div>
<div align="center">
<b>        </b></div>

Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Dunia

Perkembangan teknologi pemanfaatan energi samudera khususnya arus laut sebagai energi baru terbarukan di dunia saat ini berkembang de...

Baca selengkapnya »

Lima Tweet yang Mengguncang Dunia

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><div class="zemanta-img zemanta-action-dragged">
<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/File:Twitter_2010_logo.svg" target="_blank"><img alt="Twitter" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/1/1e/Twitter_2010_logo.svg/300px-Twitter_2010_logo.svg.png" /></a><span class="zemanta-img-attribution"></span></div>
</td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
<div class="">
</div>
Jejaring sosial <a class="zem_slink" href="http://twitter.com/" rel="homepage" target="_blank" title="Twitter">Twitter</a> kini sudah jadi sarana informasi global.  Keputusan politik, isu para pesohor, hingga skor pertandingan olahraga  banyak diunggah. Ada banyak <i>tweet</i> yang mengabarkan kejadian besar yang mengguncang dunia. Berikut ini lima <i>tweet</i> yang menguncang publik:<br />
<br />
<b>5. Tweet Pertama</b><br />
<a class="zem_slink" href="http://twitter.com/jack" rel="twitter" target="_blank" title="Jack Dorsey">Jack Dorsey</a>, pendiri Twitter, jadi  orang pertama di dunia yang mengunggah statusnya di Twitter. Pada 22  Maret 2006, pukul 03.50 dinihari, dia menulis, "<i>Just setting up my twttr</i>." Di kemudian hari, <i>tweet</i> ini jadi legenda. <i>Tweet</i> ini di-<i>retweet</i> 16.875 kali dan difavoritkan 15.210 kali.<br />
<br />
<br />
<b>4. Tweet dari <a class="zem_slink" href="http://maps.google.com/maps?ll=0.0,-180.0&spn=1.0,1.0&q=0.0,-180.0%20(Mars)&t=h" rel="geolocation" target="_blank" title="Mars">Mars</a></b><br />
Robot Astro Mike merupakan pengguna Twitter yang pertama kali menge-<i>tweet</i>  dari luar angkasa. Saat menjelajah Mars, pada pukul 12.32, 6 Agustus  2012, sesuai waktu di Bumi, dia berkicau, "Saya baik-baik saja di  permukaan Mars." <i>Tweet</i> ini difavoritkan 14.510 kali dan di-<i>retweet</i> 69.802 kali.<br />
<br />
<b>3. Kematian pemain bas Weezer, <a class="zem_slink" href="http://www.mikeywelsh.com/" rel="homepage" target="_blank" title="Mikey Welsh">Mikey Welsh</a></b><br />
<i>Band</i>  Weezer kehilangan pemetik basnya, Mikey Welsh, pada akhir 2011. Welsh  ternyata sudah mengendus ajalnya. Pada 26 September, dia meramalkan  kematiannya lewat Twitter. "Aku bermimpi mati di <a class="zem_slink" href="http://maps.google.com/maps?ll=41.8819444444,-87.6277777778&spn=0.1,0.1&q=41.8819444444,-87.6277777778%20(Chicago)&t=h" rel="geolocation" target="_blank" title="Chicago">Chicago</a> pekan depan  karena serangan jantung saat tidur," tulisnya. <br />
Kicauan itu di-<i>retweet</i> 1.749 kali. Dia lalu merevisi <i>tweet</i>-nya,  "Bukan pekan depan, tapi pekan depannya lagi." Benar, dua pekan  kemudian, dia tewas di Chicago karena serangan jantung. Sebab utamanya  diduga karena overdosis obat.<br />
<br />
<b>2. Kematian <a class="zem_slink" href="http://whitneyhouston.com/" rel="homepage" target="_blank" title="Whitney Houston">Whitney Houston</a></b><br />
Pada 12 Februari 2012, Aja Dior mendapat kabar dari bibinya, Tiffany Dixon, yang bekerja pada Whitney Houston. <i>Pop superstar</i> itu ditemukan tewas di bak mandi. <br />
Sekitar sejam kemudian, kantor berita <i><a class="zem_slink" href="http://www.ap.org/" rel="homepage" target="_blank" title="Associated Press">Associated Press</a></i> baru mengendus kabar ini dan menjadikannya <i>breaking news</i>.<br />
<br />
<b>1. Pembunuhan Osama</b><br />
Pada 1 Mei 2011, <a class="zem_slink" href="http://maps.google.com/maps?ll=34.1691666667,73.2425&spn=0.01,0.01&q=34.1691666667,73.2425%20(Death%20of%20Osama%20bin%20Laden)&t=h" rel="geolocation" target="_blank" title="Death of Osama bin Laden">Sohaib Athar</a>  sedang rehat cuti. Dia berlibur di daerah <a class="zem_slink" href="http://maps.google.com/maps?ll=34.1558333333,73.2194444444&spn=0.1,0.1&q=34.1558333333,73.2194444444%20(Abbottabad)&t=h" rel="geolocation" target="_blank" title="Abbottabad">Abbottabad, Pakistan</a>.  Dinihari, pukul 1, dia melihat helikopter melayang-layang di langit  Abbottabad. <br />
"Helikopter melayang di atas Abbottabad pada pukul 1  malam. Ini peristiwa langka," tulisnya. Athar akhirnya melaporkan  langsung kejadian itu, hingga ia sadar bahwa itu penggerebekan hingga  pembunuhan <a class="zem_slink" href="http://maps.google.com/maps?ll=34.1691666667,73.2425&spn=0.05,0.05&q=34.1691666667,73.2425%20(Osama%20bin%20Laden)&t=h" rel="geolocation" target="_blank" title="Osama bin Laden">Osama bin Laden</a>.  <br />
<br />
<br />
<a href="http://www.tempo.co/read/news/2013/09/18/061514333/Lima-Tweet-yang-Mengguncang-Dunia/1/4">Tempo.co</a><br />
<div class="zemanta-pixie">
<img alt="" class="zemanta-pixie-img" src="http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=b0a321c2-774a-4cea-8a24-3982ecc96d7f" /></div>
</div>

Lima Tweet yang Mengguncang Dunia

Jejaring sosial Twitter kini sudah jadi sarana informasi global. Keputusan politik, isu para pesohor, hingga skor pertandingan ol...

Baca selengkapnya »

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="1" cellspacing="1" style="height: 9818px; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left; width: 544px;"><tbody>
<tr>    <td><div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div id="outerContainer">
<div id="mainContainer">
<div class="toolbar">
<div id="toolbarContainer">
<div id="toolbarViewer">
<div id="toolbarViewerLeft" style="text-align: center;">
<input class="toolbarField pageNumber" id="pageNumber" max="9" min="1" size="4" tabindex="8" type="number" value="1" />                                                 </div>
<div id="toolbarViewerRight">
<input class="fileInput" id="fileInput" style="position: fixed; right: 0; top: 0; visibility: hidden;" type="file" />                                                                                                                                                                               </div>
</div>
</div>
</div>
<div id="viewerContainer" tabindex="1">
<div contextmenu="viewerContextMenu" id="viewer">
<a href="http://www.blogger.com/null" name="1"></a><br />
<div class="page" data-loaded="true" id="pageContainer1" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div class="textLayer" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div data-canvas-width="383" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 219.92px; text-align: center; top: 95.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05406, 1);">
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA</div>
<div data-canvas-width="80" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 371.76px; text-align: center; top: 113.439px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.08155, 1);">
TAHUN 1945</div>
<div data-canvas-width="86" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 368.4px; text-align: center; top: 176px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04364, 1);">
PEMBUKAAN</div>
<div data-canvas-width="114.34423722381594" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 354.72px; text-align: center; top: 194.4px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03949, 1);">
( P r e a m b u l e )</div>
<div data-canvas-width="518.6165196929932" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; text-align: justify; top: 253.199px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01095, 1);">
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, </div>
<div data-canvas-width="490.52979040985093" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; text-align: justify; top: 271.599px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02621, 1);">
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-</div>
<div data-canvas-width="192.76744080657963" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; text-align: justify; top: 289.998px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03084, 1);">
kemanusiaan dan peri-keadilan. </div>
<div data-canvas-width="510.246479310608" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; text-align: justify; top: 324.397px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02665, 1);">
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat </div>
<div data-canvas-width="508.7074072402954" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; text-align: justify; top: 342.798px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02977, 1);">
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan </div>
<div data-canvas-width="513.6252234649658" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 361.199px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03138, 1);">
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil </div>
<div data-canvas-width="81.54677172546387" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 379.6px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03224, 1);">
dan makmur. </div>
<div data-canvas-width="533.849592388916" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 413.999px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02466, 1);">
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan </div>
<div data-canvas-width="277.1719166625976" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 432.398px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03422, 1);">
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang </div>
<div data-canvas-width="258.0978437911987" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 435.44px; top: 432.398px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02015, 1);">
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan </div>
<div data-canvas-width="174.94252799224859" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 450.798px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02907, 1);">
dengan ini kemerdekaannya. </div>
<div data-canvas-width="523.2350719039916" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 485.198px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02394, 1);">
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang </div>
<div data-canvas-width="514.9545435256958" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 503.598px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03405, 1);">
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk </div>
<div data-canvas-width="462.66350113677976" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 521.997px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02359, 1);">
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut </div>
<div data-canvas-width="523.4608559143068" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 540.397px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03043, 1);">
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan </div>
<div data-canvas-width="519.5009517333984" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 558.796px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02264, 1);">
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu </div>
<div data-canvas-width="282.74570891723624" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 577.195px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04721, 1);">
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang</div>
<div data-canvas-width="240.80198700103762" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 445.6px; top: 577.195px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02469, 1);">
terbentuk dalam suatu susunan Negara </div>
<div data-canvas-width="237.92290686950687" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 595.595px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03445, 1);">
Republik Indonesia yang berkedaulatan </div>
<div data-canvas-width="281.8505888763428" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 403.761px; top: 595.595px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03242, 1);">
rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan </div>
<div data-canvas-width="483.68813409728995" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 613.994px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02912, 1);">
Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan </div>
<div data-canvas-width="357.9438083526612" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 632.315px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01978, 1);">
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam </div>
<div data-canvas-width="502.45626295471186" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 650.714px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02542, 1);">
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi </div>
<div data-canvas-width="152.8357349822998" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 669.114px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02574, 1);">
seluruh rakyat Indonesia. </div>
<div data-canvas-width="172.50699988098143" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 325.44px; top: 731.76px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05833, 1);">
UNDANG-UNDANG DASAR</div>
<div data-canvas-width="36.44608166503906" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 393.6px; top: 794.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.07194, 1);">
BAB I</div>
<div data-canvas-width="184.4080884246826" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 319.52px; top: 812.72px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.07841, 1);">
BENTUK DAN KEDAULATAN</div>
<div data-canvas-width="49.712562271118166" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 853.2px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03568, 1);">
Pasal 1 </div>
<div data-canvas-width="431.13657169647223" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.16px; top: 893.6px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.0339, 1);">
(1)  Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. </div>
<div data-canvas-width="471.1283975234985" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.16px; top: 911.999px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01976, 1);">
(2) Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis </div>
<div data-canvas-width="160.1316313156128" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 179.919px; top: 930.399px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01995, 1);">
Permusyawaratan Rakyat. </div>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="2"></a><br />
<div class="page" data-loaded="true" id="pageContainer2" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div class="textLayer" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div data-canvas-width="40.08534583129883" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 391.76px; top: 95.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.08339, 1);">
BAB II</div>
<div data-canvas-width="265.28285211944575" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 279.12px; top: 113.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.06969, 1);">
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT</div>
<div data-canvas-width="49.712562271118166" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 153.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03568, 1);">
Pasal 2 </div>
<div data-canvas-width="244.49736316986088" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 194.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.023, 1);">
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terd</div>
<div data-canvas-width="261.7344359573364" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 417.04px; top: 194.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03452, 1);">
iri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan </div>
<div data-canvas-width="244.05381114959718" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 212.719px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02544, 1);">
Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan </div>
<div data-canvas-width="264.69501209259033" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 427.76px; top: 212.719px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05038, 1);">
dari daerah-daerah dan golongan-golongan, </div>
<div data-canvas-width="337.52304741973876" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 231.119px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03853, 1);">
menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang.</div>
<div data-canvas-width="528.4334481414794" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 249.52px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01622, 1);">
(2)  Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu </div>
<div data-canvas-width="74.19743538970948" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 267.919px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03052, 1);">
kota negara.</div>
<div data-canvas-width="254.26485961608893" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 286.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02526, 1);">
(3) Segala putusan Majelis Permusyawarat</div>
<div data-canvas-width="246.86475527801517" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 427.121px; top: 286.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02434, 1);">
an Rakyat ditetapkan dengan suara yang </div>
<div data-canvas-width="65.98905101470947" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 304.719px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01522, 1);">
terbanyak. </div>
<div data-canvas-width="45.97710610046388" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 341.6px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04493, 1);">
Pasal 3</div>
<div data-canvas-width="511.49029536743166" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 382px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03123, 1);">
Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis </div>
<div data-canvas-width="185.42077647094726" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 400.401px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04169, 1);">
besar daripada haluan negara. </div>
<div data-canvas-width="43.77003399963379" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 389.92px; top: 459.36px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.09425, 1);">
BAB III</div>
<div data-canvas-width="257.73311577453615" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 282.88px; top: 477.76px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05197, 1);">
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA</div>
<div data-canvas-width="45.97710610046388" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 518.24px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04493, 1);">
Pasal 4</div>
<div data-canvas-width="523.6559119232178" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 536.56px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03285, 1);">
(1)  Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-</div>
<div data-canvas-width="89.874060105896" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 554.959px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05734, 1);">
Undang Dasar.</div>
<div data-canvas-width="512.7394554244995" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 573.28px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01936, 1);">
(2) Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.  </div>
<div data-canvas-width="49.712562271118166" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 635.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03568, 1);">
Pasal 5 </div>
<div data-canvas-width="506.9265191589355" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 676.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03454, 1);">
(1) Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan </div>
<div data-canvas-width="159.3821352813721" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 694.719px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02827, 1);">
Dewan Perwakilan Rakyat.</div>
<div data-canvas-width="495.1403266204835" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 713.12px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03154, 1);">
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang </div>
<div data-canvas-width="140.8985744369507" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 731.519px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.021, 1);">
sebagaimana mestinya.</div>
<div data-canvas-width="49.712562271118166" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 790.48px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03568, 1);">
Pasal 6 </div>
<div data-canvas-width="235.43260275573735" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 830.88px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.0326, 1);">
(1)  Presiden ialah orang Indonesia asli.</div>
<div data-canvas-width="512.452215411377" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 849.28px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01677, 1);">
(2)  Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan </div>
<div data-canvas-width="132.06360603332521" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 867.679px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02375, 1);">
suara yang terbanyak.</div>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="3"></a><br />
<div class="page" data-loaded="true" id="pageContainer3" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div class="textLayer" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div data-canvas-width="45.97710610046388" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 95.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04493, 1);">
Pasal 7</div>
<div data-canvas-width="492.59391050415036" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 135.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02198, 1);">
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan </div>
<div data-canvas-width="204.18890532836915" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 153.841px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02094, 1);">
sesudahnya dapat dipilih kembali. </div>
<div data-canvas-width="45.97710610046388" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 212.8px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04493, 1);">
Pasal 8</div>
<div data-canvas-width="255.5821556762695" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 253.2px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01826, 1);">
Jika Presiden mangkat, berhenti, atau tidak</div>
<div data-canvas-width="269.7771563247681" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 418.559px; top: 253.2px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02188, 1);">
dapat melakukan kewajibannya dalam masa </div>
<div data-canvas-width="397.3384421524048" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 271.599px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01621, 1);">
jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya. </div>
<div data-canvas-width="45.97710610046388" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 334.24px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04493, 1);">
Pasal 9</div>
<div data-canvas-width="255.00099564971924" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 374.64px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.0241, 1);">
Sebelum memangku jabatannya, Presiden </div>
<div data-canvas-width="241.6369870391846" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 432.32px; top: 374.64px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02389, 1);">
dan Wakil Presiden bersumpah menurut </div>
<div data-canvas-width="509.4622472747801" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 393.039px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03339, 1);">
agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan </div>
<div data-canvas-width="339.6406075164795" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 411.439px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01994, 1);">
Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut :  </div>
<div data-canvas-width="242.8260270935059" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 437.838px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01601, 1);">
Sumpah Presiden (Wakil Presiden) : </div>
<div data-canvas-width="452.3696206665038" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 184.001px; top: 456.237px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02578, 1);">
“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik </div>
<div data-canvas-width="535.7199924743652" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 474.717px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02825, 1);">
Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, </div>
<div data-canvas-width="519.7000157424927" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 493.118px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04148, 1);">
memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan </div>
<div data-canvas-width="481.92461401672375" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 511.519px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02975, 1);">
peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”. </div>
<div data-canvas-width="214.9797778213501" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 548.239px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.00929, 1);">
Janji Presiden (Wakil Presiden) :  </div>
<div data-canvas-width="461.60405308837903" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 566.638px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03267, 1);">
“Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden </div>
<div data-canvas-width="223.8347862258911" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 585.037px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02677, 1);">
Republik Indonesia (Wakil Presiden R</div>
<div data-canvas-width="278.6882767318726" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 398.24px; top: 585.037px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03218, 1);">
epublik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan </div>
<div data-canvas-width="534.6244724243165" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 603.437px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03811, 1);">
seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-</div>
<div data-canvas-width="499.47030281829836" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 621.836px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.0341, 1);">
undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan </div>
<div data-canvas-width="56.95902660217285" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 640.235px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01713, 1);">
Bangsa”. </div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 699.12px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 10</div>
<div data-canvas-width="279.0650287490845" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 739.52px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02597, 1);">
Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi </div>
<div data-canvas-width="244.75521118164062" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 442.8px; top: 739.52px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01981, 1);">
atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan </div>
<div data-canvas-width="103.88736474609375" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 757.919px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02859, 1);">
Angkatan Udara. </div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 816.88px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.06853, 1);">
Pasal 11</div>
<div data-canvas-width="522.3012078613282" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 857.28px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03018, 1);">
Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat </div>
<div data-canvas-width="283.2921329421997" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 875.679px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04152, 1);">
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. </div>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="4"></a><br />
<div class="page" data-loaded="true" id="pageContainer4" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div class="textLayer" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 95.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 12</div>
<div data-canvas-width="265.99761215209963" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 135.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02307, 1);">
Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syar</div>
<div data-canvas-width="244.70043517913822" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 436.32px; top: 135.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02385, 1);">
at-syarat dan akibatnya keadaan bahaya </div>
<div data-canvas-width="214.4133137954712" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 153.841px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04084, 1);">
ditetapkan dengan undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 212.8px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 13 </div>
<div data-canvas-width="255.43519566955575" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 253.2px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02584, 1);">
(1)  Presiden mengangkat duta dan konsul.</div>
<div data-canvas-width="242.81801109313966" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 271.6px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03327, 1);">
(2)  Presiden menerima duta negara lain.</div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 330.56px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 14</div>
<div data-canvas-width="341.0594395812989" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 370.96px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01809, 1);">
Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi. </div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 429.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 15</div>
<div data-canvas-width="419.71109917449957" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 470.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.0287, 1);">
Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan. </div>
<div data-canvas-width="45.282386068725586" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 389.2px; top: 529.28px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05308, 1);">
BAB IV</div>
<div data-canvas-width="216.4547218887329" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 303.6px; top: 547.68px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04568, 1);">
DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 588.08px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 16 </div>
<div data-canvas-width="468.9413654235839" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 628.48px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03748, 1);">
(1)  Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="482.89321406097423" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 646.879px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02962, 1);">
(2) Dewan ini berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan Presiden dan berhak </div>
<div data-canvas-width="222.4413381622315" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 665.279px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02508, 1);">
memajukan usul kepada pemerintah. </div>
<div data-canvas-width="41.64312190246582" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 391.04px; top: 724.24px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04108, 1);">
BAB V</div>
<div data-canvas-width="159.38881528167727" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 332.16px; top: 742.64px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04861, 1);">
KEMENTERIAN NEGARA</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 783.12px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 17 </div>
<div data-canvas-width="299.072965663147" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 823.52px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03485, 1);">
(1)  Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.</div>
<div data-canvas-width="388.13874573211666" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 841.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02955, 1);">
(2)  Menteri-menteri itu diangkat dan diperhentikan oleh Presiden.</div>
<div data-canvas-width="349.4308159637452" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 860.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03077, 1);">
(3)  Menteri-menteri itu memimpin departemen pemerintah.</div>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="5"></a><br />
<div class="page" data-loaded="true" id="pageContainer5" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div class="textLayer" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div data-canvas-width="45.282386068725586" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 389.2px; top: 95.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05308, 1);">
BAB VI</div>
<div data-canvas-width="149.01878280792235" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 337.36px; top: 113.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05687, 1);">
PEMERINTAH DAERAH</div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 153.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 18</div>
<div data-canvas-width="494.9385906112671" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 194.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02898, 1);">
Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan </div>
<div data-canvas-width="473.0696056121826" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 212.719px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03971, 1);">
pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan </div>
<div data-canvas-width="509.52503927764894" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 231.119px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02934, 1);">
mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak </div>
<div data-canvas-width="327.6246229675293" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 249.518px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03027, 1);">
asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. </div>
<div data-canvas-width="49.007154238891594" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 387.36px; top: 308.48px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.06537, 1);">
BAB VII</div>
<div data-canvas-width="203.89364931488035" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 309.92px; top: 326.88px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05644, 1);">
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 367.36px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 19 </div>
<div data-canvas-width="454.04763674316405" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 407.76px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03428, 1);">
(1)  Susunan Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan dengan undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="441.36899616394044" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 426.159px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02169, 1);">
(2)  Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. </div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 485.12px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 20 </div>
<div data-canvas-width="496.9973667053222" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 525.52px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03757, 1);">
(1)  Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. </div>
<div data-canvas-width="470.43501349182134" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 543.919px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02491, 1);">
(2) Jika sesuatu rancangan undang-undang tidak mendapat persetujuan Dewan </div>
<div data-canvas-width="442.8826842330932" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 562.319px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02047, 1);">
Perwakilan Rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam </div>
<div data-canvas-width="294.39429344940186" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 580.639px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02576, 1);">
persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu. </div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 639.6px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 21 </div>
<div data-canvas-width="520.4722237777711" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 680px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03268, 1);">
(1)  Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak memajukan rancangan undang-</div>
<div data-canvas-width="51.954370373535156" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 698.399px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03909, 1);">
undang. </div>
<div data-canvas-width="533.6852643814087" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 716.799px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02043, 1);">
(2)  Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, tidak disahkan </div>
<div data-canvas-width="491.7776144668579" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 735.198px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02668, 1);">
oleh Presiden, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan </div>
<div data-canvas-width="217.22292192382812" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 753.598px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01983, 1);">
Dewan Perwakilan Rakyat masa itu. </div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 812.56px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 22 </div>
<div data-canvas-width="534.0847283996584" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 852.96px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02709, 1);">
(1)  Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan </div>
<div data-canvas-width="283.9026849700928" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 871.359px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03994, 1);">
pemerintah sebagai pengganti undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="248.55078735504154" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 889.759px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03563, 1);">
(2) Peraturan pemerintah itu harus menda</div>
<div data-canvas-width="255.07313965301515" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 424.32px; top: 889.759px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02852, 1);">
pat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat </div>
<div data-canvas-width="197.18158500823978" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 908.158px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02699, 1);">
dalam persidangan yang berikut. </div>
<div data-canvas-width="259.7144038650513" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 926.557px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.0225, 1);">
(3)  Jika tidak mendapat persetujuan, maka </div>
<div data-canvas-width="236.42925880126958" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 416px; top: 926.557px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02795, 1);">
peraturan pemerintah itu harus dicabut. </div>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="6"></a><br />
<div class="page" data-loaded="true" id="pageContainer6" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div class="textLayer" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div data-canvas-width="52.657106405639645" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.52px; top: 95.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.07463, 1);">
BAB VIII</div>
<div data-canvas-width="108.06770893707277" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 357.68px; top: 113.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05949, 1);">
HAL KEUANGAN</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 153.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 23 </div>
<div data-canvas-width="534.4788484176636" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 194.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03782, 1);">
(1)  Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="235.87749077606202" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 212.719px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02555, 1);">
Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak</div>
<div data-canvas-width="224.64440226287846" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 443.279px; top: 212.719px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02577, 1);">
menyetujui anggaran yang diusulkan </div>
<div data-canvas-width="418.1199231018066" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 231.119px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02985, 1);">
pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu. </div>
<div data-canvas-width="427.43317952728285" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 249.518px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03746, 1);">
(2)  Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="416.37510702209477" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 267.918px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03576, 1);">
(3)  Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="412.56750684814455" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 286.317px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03921, 1);">
(4)  Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="519.7855197463989" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 304.716px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02724, 1);">
(5)  Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan </div>
<div data-canvas-width="497.5731827316284" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 323.116px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03231, 1);">
Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan undang-undang. Hasil </div>
<div data-canvas-width="387.56159370574954" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 341.515px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02801, 1);">
pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan rakyat. </div>
<div data-canvas-width="45.282386068725586" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 389.2px; top: 400.48px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.10445, 1);">
BAB IX</div>
<div data-canvas-width="170.36405578308103" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 326.56px; top: 418.88px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05163, 1);">
KEKUASAAN KEHAKIMAN</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 459.36px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 24 </div>
<div data-canvas-width="526.9491520736693" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 499.76px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02719, 1);">
(1)  Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain badan </div>
<div data-canvas-width="221.62504212493894" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 518.159px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03563, 1);">
kehakiman menurut undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="529.8429282058715" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 536.559px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02882, 1);">
(2)  Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman itu diatur dengan undang-undang.  </div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 599.12px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 25</div>
<div data-canvas-width="518.7901997009277" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 635.839px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02325, 1);">
Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan </div>
<div data-canvas-width="104.49925277404787" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 654.239px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04499, 1);">
undang-undang.  </div>
<div data-canvas-width="41.64312190246582" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 391.04px; top: 713.199px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.09587, 1);">
BAB X</div>
<div data-canvas-width="113.49186918487551" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 355.04px; top: 731.6px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04121, 1);">
WARGA NEGARA</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 772.08px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 26 </div>
<div data-canvas-width="538.1488405853271" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 812.48px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04495, 1);">
(1)  Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang </div>
<div data-canvas-width="446.27879638824464" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 830.879px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03786, 1);">
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. </div>
<div data-canvas-width="233.22152265472414" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 849.279px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02741, 1);">
(2)  Syarat-syarat yang mengenai kewa</div>
<div data-canvas-width="293.73564541931154" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 389.36px; top: 849.279px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04532, 1);">
rganegaraan ditetapkan dengan undang-undang. </div>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="7"></a><br />
<div class="page" data-loaded="true" id="pageContainer7" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div class="textLayer" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 95.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 27 </div>
<div data-canvas-width="522.8155678848267" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 135.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03119, 1);">
(1)  Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan </div>
<div data-canvas-width="478.3775338546754" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 153.841px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02877, 1);">
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.</div>
<div data-canvas-width="500.1984228515624" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 172.24px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03776, 1);">
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi </div>
<div data-canvas-width="90.37506012878418" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 190.639px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01545, 1);">
kemanusiaan.  </div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 253.28px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 28</div>
<div data-canvas-width="278.30083671417236" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 293.68px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03074, 1);">
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, meng</div>
<div data-canvas-width="245.25888320465089" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 441.12px; top: 293.68px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02619, 1);">
eluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan </div>
<div data-canvas-width="309.2399261276245" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 312.079px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03772, 1);">
dan sebaganya ditetapkan dengan undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="45.282386068725586" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 389.2px; top: 371.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.10445, 1);">
BAB XI</div>
<div data-canvas-width="65.46133099060059" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 379.12px; top: 389.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02283, 1);">
A G A M A</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 429.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 29 </div>
<div data-canvas-width="327.21313494873056" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 470.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03222, 1);">
(1)  Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. </div>
<div data-canvas-width="484.5311501358033" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 488.719px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02438, 1);">
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya </div>
<div data-canvas-width="483.50243008880614" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 507.119px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02654, 1);">
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. </div>
<div data-canvas-width="49.007154238891594" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 387.36px; top: 562.397px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.1138, 1);">
BAB XII</div>
<div data-canvas-width="154.9813510803223" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 334.4px; top: 580.72px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.06152, 1);">
PERTAHANAN NEGARA</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 621.2px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 30 </div>
<div data-canvas-width="526.2450800415038" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 661.6px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03592, 1);">
(1)  Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. </div>
<div data-canvas-width="411.15268278350834" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 679.999px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03565, 1);">
(2)  Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. </div>
<div data-canvas-width="52.657106405639645" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.52px; top: 735.278px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.12036, 1);">
BAB XIII</div>
<div data-canvas-width="116.70895733184814" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 353.6px; top: 753.68px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02376, 1);">
P E N D I D I K A N</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 794.16px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 31 </div>
<div data-canvas-width="346.44752782745365" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 834.56px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04352, 1);">
(1)  Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. </div>
<div data-canvas-width="300.52118972930907" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 852.959px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03272, 1);">
(2)  Pemerintah mengusahakan dan menyelenggar</div>
<div data-canvas-width="231.37517057037354" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 460.24px; top: 852.959px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01927, 1);">
akan satu sistem pengajaran nasional, </div>
<div data-canvas-width="218.78336999511717" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 871.359px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04183, 1);">
yang diatur dengan undang-undang. </div>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="8"></a><br />
<div class="page" data-loaded="true" id="pageContainer8" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div class="textLayer" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 95.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 32</div>
<div data-canvas-width="347.0367038543701" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 135.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02674, 1);">
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. </div>
<div data-canvas-width="54.20419447631836" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 384.72px; top: 190.721px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.08408, 1);">
BAB XIV</div>
<div data-canvas-width="171.9472158554077" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 325.84px; top: 209.12px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05489, 1);">
KESEJAHTERAAN SOSIAL</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 249.6px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 33 </div>
<div data-canvas-width="273.2120124816895" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 290px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03099, 1);">
(1)  Perekonomian disusun sebagai usaha ber</div>
<div data-canvas-width="240.94761100769043" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 429.36px; top: 290px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02096, 1);">
sama berdasar atas asas kekeluargaan. </div>
<div data-canvas-width="526.6485520599365" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 308.399px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03264, 1);">
(2)  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup </div>
<div data-canvas-width="215.0292098236084" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 326.8px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02885, 1);">
orang banyak dikuasai oleh negara. </div>
<div data-canvas-width="526.6058000579834" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 345.2px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02452, 1);">
(3)  Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara </div>
<div data-canvas-width="360.2711204589844" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 363.599px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02641, 1);">
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. </div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 422.56px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 34</div>
<div data-canvas-width="210.64980162353515" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 462.96px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01763, 1);">
Fakir miskin dan anak-anak yang te</div>
<div data-canvas-width="181.04270427093505" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 366.8px; top: 462.96px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04048, 1);">
rlantar dipelihara oleh negara. </div>
<div data-canvas-width="50.47942630615235" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 386.56px; top: 521.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.07403, 1);">
BAB XV</div>
<div data-canvas-width="159.36075928039546" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 332.16px; top: 540.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04843, 1);">
BENDERA DAN BAHASA</div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 580.72px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 35</div>
<div data-canvas-width="309.3013821304321" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 621.12px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03445, 1);">
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. </div>
<div data-canvas-width="53.42664244079591" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 680.08px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04758, 1);">
Pasal 36</div>
<div data-canvas-width="242.43190707550053" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 720.48px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03163, 1);">
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia. </div>
<div data-canvas-width="54.17213047485352" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 384.72px; top: 779.44px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.08344, 1);">
BAB XVI</div>
<div data-canvas-width="261.37772394104" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 281.04px; top: 797.84px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05394, 1);">
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR</div>
<div data-canvas-width="57.158090611267085" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 385.04px; top: 838.32px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03924, 1);">
Pasal 37 </div>
<div data-canvas-width="281.29214085083004" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 878.72px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.0457, 1);">
(1) Untuk mengubah Undang-Undang Dasar se</div>
<div data-canvas-width="232.12867460479737" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 453.36px; top: 878.72px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03629, 1);">
kurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah </div>
<div data-canvas-width="323.8798147964478" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 897.119px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02819, 1);">
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir.</div>
<div data-canvas-width="483.25126207733155" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 915.52px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02601, 1);">
(2) Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah </div>
<div data-canvas-width="118.01556539154056" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 933.919px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04439, 1);">
anggota yang hadir.</div>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="9"></a><br />
<div class="page" data-loaded="true" id="pageContainer9" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div class="textLayer" style="height: 1056px; width: 516px;">
<div data-canvas-width="137.83379029693603" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 342.88px; top: 95.04px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.07683, 1);">
ATURAN PERALIHAN</div>
<div data-canvas-width="42.26302593078614" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 390.64px; top: 135.52px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.05658, 1);">
Pasal I</div>
<div data-canvas-width="256.52403571929943" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 175.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03022, 1);">
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia </div>
<div data-canvas-width="275.8719886032105" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 416.559px; top: 175.92px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03711, 1);">
mengatur dan menyelenggarakan kepindahan </div>
<div data-canvas-width="269.94682833251954" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 194.321px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03428, 1);">
pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia. </div>
<div data-canvas-width="45.92366609802247" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 388.8px; top: 234.88px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.06799, 1);">
Pasal II</div>
<div data-canvas-width="511.73745537872304" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 275.28px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03173, 1);">
Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum </div>
<div data-canvas-width="335.2211193145752" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 293.679px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03784, 1);">
diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini. </div>
<div data-canvas-width="49.59766626586916" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 386.96px; top: 330.558px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.07821, 1);">
Pasal III</div>
<div data-canvas-width="464.55394122314453" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 370.96px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01876, 1);">
Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan </div>
<div data-canvas-width="152.07822294769286" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 389.361px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03455, 1);">
Kemerdekaan Indonesia. </div>
<div data-canvas-width="51.12070633544923" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 386.24px; top: 426.24px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04328, 1);">
Pasal IV</div>
<div data-canvas-width="496.05548666229237" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 466.64px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02491, 1);">
Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan </div>
<div data-canvas-width="530.1368482192994" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 485.039px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03139, 1);">
Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar ini, segala kekuasaannya </div>
<div data-canvas-width="396.586274118042" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 503.439px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02743, 1);">
dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional. </div>
<div data-canvas-width="140.9065904373169" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 343.2px; top: 562.4px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.0839, 1);">
ATURAN TAMBAHAN </div>
<div data-canvas-width="478.858493876648" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.319px; top: 599.041px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.02539, 1);">
(1) Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden </div>
<div data-canvas-width="466.8692293289185" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.319px; top: 617.441px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.03062, 1);">
Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam </div>
<div data-canvas-width="157.9619672164917" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.319px; top: 635.84px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04611, 1);">
Undang-Undang Dasar ini.</div>
<div data-canvas-width="513.1803354446414" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 156.32px; top: 654.24px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.01419, 1);">
(2)  Dalam enam bulan sesudah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk, Majelis itu </div>
<div data-canvas-width="316.66541446685795" data-font-name="Helvetica" dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.36px; left: 180.32px; top: 672.639px; transform-origin: 0% 0% 0px; transform: scale(1.04166, 1);">
bersidang untuk menetapkan Undang-Undang Dasar.</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<br />
<br /></td>   </tr>
</tbody> </table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

...

Baca selengkapnya »