Tim Terpadu  menemukan teknologi dahsyat dan bermanfaat buat rakyat

Riset pencitraan Tomography bawah permukaan  di situs Gunung Padang, di Desa Karyamukti, Cempaka, Cianjur, Jawa Barat telah selesai. Tim Terpadu Riset Mandiri berhasil membuktikan keberadaan living monument buah mahakarya leluhur. Selanjutnya, Tim Terpadu segera menyusun laporan hasil penelitian untuk dilaporkan kepada Presiden dan Kementerian terkait.

Demikian disampaikan oleh Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Erick Rizky dalam perbincangan dengan politikindonesia.com, Rabu (11/09). “Alhamdulillah, pencitraan Tomografi di bawah permukaan Gunung Padang telah selesai,” ujar Erick yang juga anggota  Tim Terpadu Riset Mandiri.

Selanjutnya, ujar Erick, Tim Tomografi akan menyusun laporan hasil penelitian lengkap dari berbagai disiplin ilmu untuk seluruh lapiisan kebudayaan (600 SM, 4900 SM, 11.500 SM dan 25.000 SM). “Secara bersamaan, juga menunggu hasil uji Laboratorium atas beberapa sampel baru,” terang dia.

Erick mengatakan, laporan ini nantinya disampaikan kepada Presiden SBY dan beberapa kementerian, Pemprov Jawa Barat, dan Pemkab Cianjur serta kepada masyarakat. “Selanjutnya sesuai UU Cagar Budaya dan UU Riset maka akan ada masa peralihan penyerahan hasil riset ini kepada negara. Tim Terpadu sedang mempelajari kepada instansi apa hasil riset ini akan diserahterimakan,” ujar dia.

Ditambahkan Erick, hasil temuan di lapisan 3 dan 4 situs  Gunung Padang sangat berbeda dengan lapisan 1 dan 2. Ia mengatakan, lapisan 1 dan 2 secara otomatis UU Cagar Budaya menyatakan itu wajib ditindaklanjuti oleh Kemendikbud/Pemda. Sedangkan lapisan 3 dan 4 yang "sangat istimewa" dan "tiada duanya" di dunia ini kelihatannya bukan wilayah kemendikbud,” ujar dia.

Erick  mengatakan, pada lapisan 3 dan 4 tersebut, Tim Terpadu  menemukan teknologi dahsyat dan bermanfaat buat rakyat. “Arahan Presiden nantinya ke instansi manakah "teknologi dahsyat" dan "bermanfaat buat rakyat" itu akan diserahkan. Apakah kepada Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, akan diserahkan semuanya kepada Presiden,” ujar Erick .

Ditambahkannya, Tim Terpadu secepatnya akan menyelesaikan persoalan administrasi dan  kewajiban kepada warga/tenaga lokal, rental alat dan lainnya. “Agar diketahui masyarakat bahwa selama ini Tim Terpadu bekerja mandiri. Tidak dibiayai uang negara. Walaupun Kemendikbud sudah diperintahkan untuk memback up riset ini, kami memahami Kemendikbud mengalami kesulitan untuk membantu riset ini,” ujar Erick .

Bersama masyarakat, Tim Terpadu Riset Mandiri juga berharap bisa bersama-sama menutup galian eskavasi yang ada. “Pendokumentasian sudah kami lakukan,” ujar dia.

Erick menyebut, tugas keilmuan Tim Terpadu sudah berhasil membuktikan living monument buah mahakarya leluhur kita ditemukan oleh kita sendiri. “Jika kolonialisme mencari ini 350 tahun, Tuhan memberi kemudahan bagi kita semua untuk menemukannya hanya dalam tempo 2,5 tahun,” ujar Erick  tanpa menjelaskan, detil tentang temuan luar biasa tersebut.

Berkaca pada pengalaman selama riset berlangsung, Erick mengajak warga masyarakat untuk terus bekerjasama ke depan. “Di antara masyarakat jangan mudah diadu domba. Semoga pihak-pihak yang selama ini melakukan hal-hal tak pantas, untuk segera dibukakan mata hatinya,” tandas Erick.


0 komentar:

Post a Comment

Tulis komentar anda disini...

 
Top