Ganjar
Pranowo unggul telak dalam hitung cepat (quick qount) Pilkada Jateng.
Sementara dalam Pilkada Bali, petahana Gubernur Bali Made Mangku Pastika
kemungkinan besar melanjutkan kekuasaan memimpin provinsi itu untuk
periode kedua.
Dalam Pilkada Jateng, berbagai lembaga survei yang melakukan hitung
cepat menyajikan data kemenangan Ganjar yang berduet dengan Heru
Sudjatmoko. Posisi kedua ditempati petahana Bibit Waluyo yang
berpasangan dengan Sudijono Sastroatmojo, sedangkan posisi terbawah
ditempati pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono. Ganjar-Heru diusung PDIP, sementara Bibit-Sudijono didukung Partai
Demokrat, Partai Golkar, dan PAN, sedangkan Hadi-Don diusung koalisi
enam partai (PKS, PPP, PKB, Gerindra, Hanura, dan PKNU). Hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia menempatkan Ganjar-Heru dengan
peraihan suara 49,33 persen, disusul Bibit-Sudijono 30,11 persen, dan
Hadi-Don 20,56 persen. Indobarometer menempatkan kemenangan Ganjar-Heru
dengan perolehan 46,88 persen suara, diikuti Bibit-Sudijono 31,77
persen, dan Hadi-Don 21,34 persen. Jaringan Suara Indonesia juga memberikan keunggulan untuk Ganjar-Heru
dengan suara sebanyak 48,73 persen, disusul Bibit-Sudijono 30,24 persen,
dan Hadi-Don 21,03 persen. Menurut Ganjar, kemenangannya itu karena mesin politik PDIP yang
mengusungnya berjalan efektif. "Selain itu, karena branding personal
pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko dan manajemen relawan juga sangat
baik," katanya di Purworejo, Minggu.
Ganjar mengatakan, perolehan suara sudah diprediksi sejak H-1 (Sabtu). "Pada H-1 pencoblosan sudah ada survei, namun tidak kami publikasikan,"
katanya. Saat pencoblosan, Ganjar berada di rumah orangtuanya di
Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Dia ditememani istrinya, Siti Atiqoh. Ganjar tidak memiliki hak suara karena ber-KTP Jakarta. Ganjar berada
di Kutoarjo untuk menemani ayahnya, H Pamuji, yang tengah sakit, untuk
datang ke TPS di Kelurahan Semawung Daleman, Kecamatan Kutoarjo. Sementara itu, cagub petahana Bibit Waluyo pasrah. Dia mengaku legowo
dengan hasil hitung cepat yang menempatkan Ganjar sebagai pemenang. "Tidak masalah. Ini yang memilih rakyat. Jadi, apa pun hasilnya harus
kita terima," kata Bibit di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang,
Minggu. Bibit mengaku hanya bisa berharap kepada penghitungan manual oleh KPU.
Namun, dia tetap siap menerima apa pun hasil akhir penghitungan itu.
"Jika masih ada tambahan suara, Alhamdulillah. Kalaupun tidak bisa
mengejar perolehan suara Ganjar, juga tidak masalah, karena ini adalah
demokrasi yang sesungguhnya," kata Bibit. Sementara itu, sidang pleno KPU Provinsi Bali akhirnya memutuskan
pasangan Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta mengungguli pasangan Anak
Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan. Sidang yang dipimpin Ketua
KPU Bali Ketut Sukawati Lanang Perbawa Putra itu menetapkan
Pastika-Sudikerta memenangi Pilkada Bali dengan total perolehan
1.063.734 suara (50,02 persen) atau unggul 996 suara atas pesaingnya,
Puspayoga-Sukrawan, yang meraih 1.062.738 suara (49,98 persen). Pastika-Sudikerta pada Pilkada Bali ini diusung oleh delapan partai
politik, yakni Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, Partai Nasional
Benteng Kerakyatan (PNBK), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai
Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Amanat Nasional
(PAN), sedangkan Puspayoga-Sukrawan diusung PDIP. Tim pemenangan dan saksi pasangan Pastika-Sudikerta yang diwakili Made
Mudarta menyatakan setuju 100 persen atas penetapan KPU Bali ini. "KPU
telah bekerja profesional. Begitu juga Polda dan Brimob," ujar Ketua DPD
Partai Demokrat Bali itu. Sementara saksi pasangan Puspayoga-Sukrawan yang diwakili Arteria
Dahlan dan Made Supartha menyatakan menolak hasil rekapitulasi
penghitungan suara oleh KPU. Mereka memandang masih ada perbedaan hasil
penghitungan suara di berbagai kabupaten. Hal serupa diutarakan Wakil Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto.
"Penolakan atas hasil pleno KPU beralasan lantaran tidak sesuai dengan
dokumen formulir C1," katanya. Hasto memaparkan kekeliruan rekapitulasi suara masing-masing kandidat.
Hal tersebut berdasarkan dokumen C1 yang didapat dari semua TPS. "Kami berharap KPU membuka ruang dengan niat baik dan cara-cara yang
baik. Ada sembilan kontainer dokumen, sudah empat kali dicek, pasangan
Puspayoga-Sukrawan masih unggul," katanya.
Pernyataan lebih tegas diutarakan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. "Kami akan
ajukan gugatan ke MK," katanya. (Pudyo Saptono/Dwi Putro/Antara)
Home
»
Alhamdulillah
»
Bali
»
Bibit Waluyo
»
Golkar
»
Great Indonesia Movement Party
»
jateng
»
Lingkaran Survei Indonesia
»
pilkada
»
Prosperous Justice Party
»
Semarang
» Ganjar Unggul, PastikaN Menang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Tulis komentar anda disini...