Location of Province of Papua in Indonesia (Photo credit: Wikipedia)
JAKARTA -- Kelemahan dalam menindak intelijen asing di Indonesia menjadi pekerjaan rumah pemerintah.Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adriana Elisabeth mengatakan, sistem intelijen di Indonesia butuh penataan. Model intelijen yang berlaku saat ini di Indonesia belum tertata secara rapi.
Adriana mengatakan, sistem inte - lijen di dalam negeri masih bertumpu pada instansi yang membidangi urus - an pertahanan dan keamanan, seperti TNI dan Polri. Ini berbeda dengan yang dipraktikkan beberapa negara lain.
Dia mencontohkan, di Amerika Serikat (AS) dan Inggris, intelijen bisa bekerja secara lebih terintegrasi kare - na banyak memberdayakan masya ra - kat sipil. \"Intelijen itu kanbekerja di semua lini,\" ujar Adriana, Selasa (28/5).
Dia menanggapi maraknya agen inte - lijen asing yang beroperasi di Indonesia.
Adriana mengkritisi cara masya - ra kat dalam menyikapi informasi. Di Indonesia, kata dia, informasi masih belum terlalu dihargai. Sedangkan, di luar negeri informasi sekecil apa pun sangat berarti.
Dia tak menampik adanya intelijen asing yang bermain dalam berbagai kisruh sosial di Papua. Menurut Adria na, hal tersebut sangat politis sehingga sulit membedakan apakah itu murni masalah keamanan atau justru memang bagian dari permainan para agen asing.
Dia menjelaskan, hasil laporan LIPI selama tiga tahun terakhir sebe- narnya telah memberi rekomendasi kepada pemerintah, aparat keamanan, dan intelijen menjalankan tanggung jawabnya dalam masalah keamanan di Papua. Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik, diperlukan penataan dan koordinasi antarbadan intelijen di negara ini.
Dugaan aktivitas intelijen kembali mencuat setelah pesawat militer AS mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Senin (20/5). TNI AU me - nahan sementara pesawat itu karena tak memiliki izin memasuki wilayah udara Indonesia. Pesawat kembali dilepas setelah mengurus perizinan.
Anggota Komisi I DPR Susaning - tyas Kertopati mengatakan, pemerin- tah sebenarnya sudah mengetahui ak - tivitas agen intelijen asing dan me - mantau bentuk operasi intelijen yang dilakukannya. \"Hanya saja bagai - mana pengelolaannya oleh dinas-dinas intel kita itu yang penting diperta - nyakan,\" kata dia.
Anggota Komisi I DPR lainnya Saifullah Tamliha menilai, pemerintah terkesan lambat menangkap agen- agen asing di dalam negeri. Menurut dia, agen asing itu tidak harus orang asing. Orang lokal juga bisa menjadi agen asing jika ia bekerja untuk kepentingan asing. (dyah ratna meta novia, ed:m ikhsan shiddieqy)
0 komentar:
Post a Comment
Tulis komentar anda disini...