The first four verses (ayat) of Al-Alaq, the 96th chapter (surah) of the Qur'an. Egyptian Calligraphy of the first lines of Sura al-Alaq. Bahasa Indonesia: Kaligrafi surah al-'Alaq ayat 1 sampai 4 yang berasal dari Mesir. (Photo credit: Wikipedia)
Penghafal Alquran saat ini sudah
menjamur di Indonesia. Pondok-pondok tahfidz Alquran terus berkembang
dan mencetak ribuan santri hafiz Alquran. Salah satunya adalah PPPA
Daarul Qur’an yang dirintis Ustadz Yusuf Mansur yang terkenal dengan
slogannya 'one day one ayat'.
Imam Besar Masjid Nabawi, Syaikh Sa’ad Al Ghamidi bahkan memuji metode yang dipopulerkan Ustaz Yusuf Mansur untuk menghafal ayat suci Alquran tersebut.
"Terus terang, saya salut dengan apa yang dibuat Syaikh Yusuf. Bagi saya apa yang beliau buat itu ‘ajib (menakjubkan) dan gharib (masih langka). Saya belum pernah melihat metode yang semisal ini sebelumnya," kata Syaikh Al Ghamidi saat diwawancara wartawan, Ahad (30/3) malam.
Menurut Syaikh, walaupun yang dihafal cuma satu ayat per hari, jika istiqamah dan konsisten jauh lebih baik daripada menghafal dalam jumlah banyak tapi tidak istiqamah.
"Sesuatu yang kecil tapi terus-menerus, jauh lebih disukai Allah daripada sesuatu yang besar tapi hanya sekali saja," ujar Syaikh Al Ghamidi.
Syaikh Al Ghamidi yang saat ini menjabat direktur sekolah swasta bernama Mohamed Al Fateh di Damman juga berperan sebagai pembimbing utama pelajaran Alquran di Pusat Chatibi Imam. Ia telah lama mempelajari berbagai metode dalam menghafal Alquran untuk diterapkan di sekolahnya.
Namun, ketika diperkenalkan dengan metode dari Ustaz Yusuf Mansur ia takjub karena merupakan hal baru dan menarik baginya. "Saya mendukung Daarul Qur’an pimpinan Ustadz Yusuf untuk terus mengajarkan anak-anak agar menghafal Alquran," kata Syaikh Al Ghamidi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Reporter : Hannan Putra
Redaktur : Citra Listya Rini
Imam Besar Masjid Nabawi, Syaikh Sa’ad Al Ghamidi bahkan memuji metode yang dipopulerkan Ustaz Yusuf Mansur untuk menghafal ayat suci Alquran tersebut.
"Terus terang, saya salut dengan apa yang dibuat Syaikh Yusuf. Bagi saya apa yang beliau buat itu ‘ajib (menakjubkan) dan gharib (masih langka). Saya belum pernah melihat metode yang semisal ini sebelumnya," kata Syaikh Al Ghamidi saat diwawancara wartawan, Ahad (30/3) malam.
Menurut Syaikh, walaupun yang dihafal cuma satu ayat per hari, jika istiqamah dan konsisten jauh lebih baik daripada menghafal dalam jumlah banyak tapi tidak istiqamah.
"Sesuatu yang kecil tapi terus-menerus, jauh lebih disukai Allah daripada sesuatu yang besar tapi hanya sekali saja," ujar Syaikh Al Ghamidi.
Syaikh Al Ghamidi yang saat ini menjabat direktur sekolah swasta bernama Mohamed Al Fateh di Damman juga berperan sebagai pembimbing utama pelajaran Alquran di Pusat Chatibi Imam. Ia telah lama mempelajari berbagai metode dalam menghafal Alquran untuk diterapkan di sekolahnya.
Namun, ketika diperkenalkan dengan metode dari Ustaz Yusuf Mansur ia takjub karena merupakan hal baru dan menarik baginya. "Saya mendukung Daarul Qur’an pimpinan Ustadz Yusuf untuk terus mengajarkan anak-anak agar menghafal Alquran," kata Syaikh Al Ghamidi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Reporter : Hannan Putra
0 komentar:
Post a Comment
Tulis komentar anda disini...